“Before one studies Zen, mountains are mountains and waters are waters; after a first glimpse into the truth of Zen, mountains are no longer mountains and waters are no longer waters; after enlightenment, mountains are once again mountains and waters once again waters”.
Senja di Munduk, hujan lagi, melengkapi gerimis kemarin yang sempat turun. Hawa dingin menyelimuti tempat retreat kami. Rencana melihat air terjun dibatalkan. Digantikan dengan free time, saya memilih mendengar pengalaman spiritual dari dua Master. Selalu ada hal baru yang bisa kita pelajari dan aplikasikan ke dalam hidup kita. Belajar dari pengalaman orang lain, membuat kita lebih cepat belajar. Tidak perlu mengulang kesalahan atau kegagalan yang pernah terjadi.
Teringat perjalanan retreat kemarin, makan bersama di tengah hutan. Terasa nikmat walau makanan vegetarian sederhana di bungkus daun pisang. Kami terlindung dari hujan yang seolah tertahan dan baru jatuh setelah kami berada di dalam mobil. Terasa mengesankan dan tercetak kuat di memori…
Akhir-akhir ini, saya seperti menemukan benang merah kejadian 3 tahun lalu yang di picu oleh kejadian 14 tahun lalu. Saya seperti menemukan mozaic kehidupan saya. Sekarang saya lebih mudah memahaminya. Saya lebih peka melihat dan mendengarkan pesan yang dikirimkan oleh alam semesta. Mungkin karena banyak emosi negatif yang terlepas saat meditasi yang rutin saya lakukan.
Hari ini…Hujan turun lagi. Intensitasnya tidak seperti biasanya. Mungkin karena hunian hotel sangat sepi. Tidak ada events besar. Biasanya mereka memecah mendung dengan sinar laser dan hujan akan tertunda sampai awal tahun. Hujan jadi turun bersamaan dan sangat lebat di awal Januari. Tiba-tiba alam menjadi kembali normal sesuai kodratnya.
Bukan suatu kebetulan jawaban pertanyaan saya kepada Avalokitesvara di sebuah temple Wollongong telah terjawab. Saat itu semua rasanya tidak mungkin. Bukan suatu kebetulan saya bertemu dengan seorang Master yang memiliki 2 anjing bernama sama dengan 2 anjing di masa lalu saya. Bukan suatu kebetulan, saya bertemu dengan orang-orang yang mempermudah jalan hidup saya. Kalau orang-orang terdekatmu kurang memahami dan mendukung apa yang kamu jalani, akan ada orang lain yang vibrasinya selaras yang akan mengarahkan kamu. Kadang dengan cara yang tak terduga. Jika ini jalan hidup yang mesti kamu jalani, dan kamu mulai surrender, alam semesta akan mencari jalan untukmu. Kebanyakan kita resist dengan sesuatu yang menimpa kita, sehingga hidup jadi lebih sulit dan menderita. Kita akan menarik energi yang vibrasinya sama dengan kita. Kalau kita ingin menarik hal-hal yang baik dan positif, sebaiknya kita mesti memperbaiki kualitas energi kita. Salah satunya dengan meditasi. Banyak melepas, sehingga qi mengalir lebih lancar, karena banyak sumbatan yang terlepas.
Isi, kosong, isi…Tampaknya hukum alam ini yang menggerakkan alam semesta. Tidak ada yang permanen di dunia ini. Saat memiliki kita mesti merelakan kalau suatu saat semuanya akan kembali kosong…saat kosong, kita bisa menerima kembali. Seorang Master mengatakan kepada saya, latihan meditasi, qigong, taiji, dan latihan internal lainnya adalah seperti proses membuat patung, bukannya dengan menambah sesuatu, akan tetapi banyak membuang yang tidak perlu, sampai akhirnya tercipta sebuah karya yang indah. Media terus di pahat, dihaluskan, sampai tercipta akumulasi energi yang indah dan bermanfaat bagi sesama.
Kita semua adalah energi, dan terhubung satu dengan yang lain. Alam semesta tak henti-henti mengirim pesan kepada kita lewat berbagai instruments. Sinkronisitas. Tetapi tidak semua orang mampu mengerti maknanya. Semua tersirat dalam kitab I Ching (Yi Jing) yang telah berumur lebih dari 3000 tahun. Kitab Perubahan. Dikatakan bahwa, sesuatu yang tidak berubah adalah Perubahan itu sendiri. Mengupas mengenai filosofi alam semesta. Tentang kesadaran alam bawah sadar secara kolektif, yin dan yang, maskulin dan feminin, duality, fengshui dan five elements, TCM, strategi perang Sun Tzu, inti filsafat Dao De Jing, Laozi, blue print hidup kita, yang telah tercatat sejak kita dilahirkan. Sudah semestinya kita hidup harmonis dengan alam. Kita adalah manifestasi terkecil dari alam semesta. Apa yang ada di dalam diri kita, ada di alam semesta.
Carl Jung menyatakannya dengan sangat indah,
“I Ching tidak menawarkan dirinya tentang bukti dan hasil yang nyata; dia tidak perlu itu untuk membuktikan dirinya sendiri, dia juga tidak perlu untuk dimengerti. Seperti halnya bagian dari alam, dia hanya menunggu sampai dirinya diketemukan maknanya secara alami.
Dia tidak menawarkan fakta atau kekuatan (jikapun ada hal seperti itu), meski tampaknya dia adalah kitab yang tepat untuk hal seperti itu. Bagi seseorang, ruh semangatnya terlihat cerah bagaikan di siang hari, bagi yang lain agak temaram seperti senja, bagi yang lain mungkin akan terlihat gelap bagaikan malam.
Mereka yang tidak setuju dengan hal itu tidak perlu menggunakannya, dan mereka yang menentangnya tidak diperbolehkan menemukan kebenarannya. Biarkan I Ching selanjutnya pergi ke dunia untuk memberi manfaat bagi mereka yang bisa memahami maknanya.”
Saat pandemi seperti ini, sangat baik dipakai untuk mengolah tiga sumber kehidupan kita/ sanbao/ the three treasures yaitu jing (essence), qi (life energy), and shen (spirit). Karena energi merupakan hasil kultivasi…hasilnya tidak akan segera terlihat, namun perlu kesabaran, ketekunan, dedikasi, integriti, dan komitmen untuk itu. Saat ketiga pusaka sumber kehidupan ini dalam keadaan harmonis, tentu hidup kita juga akan penuh dengan love, joy, and happiness. Sehingga akhirnya kita mampu mengenal inti diri kita…yaitu Menemukan Diri Kita Yang Sejati.
May all beings be happy and free from sufferings
Love you all
❤️
Rain in Jiang Nan

8 comments
Good.
Sangat menginspirasi
Hello Selly, good morning, ikut happy…thank you. God bless you.
Morning Cening…thank you so much. God bless you.
Beautiful blog❤️
Thank you Yek Ming. Sangat menguatkan dan memberikan pencerahan. God bless you and your family
Hello…semoga bermanfaat, dan Yanty bisa menemukan Diri yang sejati. Love n God bless you.
Terima kasih Sur…. mencerahkan, sangat menginspirasi, terkoneksi..
Bagaimana mengolah Tiga sumber kehidupan kita:, Jing, Qi, Shen.., Sur?
Hello Tati, apa kabar? The Three Treasures bisa di olah dengan nutrisi yang seimbang, practice meditasi qi, five elements qigong, taichi. Semuanya hasil kultivasi. Shen bisa di kultivasi lewat gerakan, dengan melatih perasaan, pikiran, dan emosi kita. Mengenal Diri kita yang sejati. Rahasianya, practice 9X…