Jalan Tengah

by Surijani

Kulihat ada duka diwajahmu
Kurasakan ada pedih dihatimu
Aku terbawa arus emosiku
Batinku menangis
Tak tertahan
Selalu
Dan selalu

Setiap kehidupan
Menyimpan duka
Juga nestapa
Haruskah aku menangis
Setiap saat
Untuk mereka?

Selalu terlarut
Membuat aku menderita
Aku bukan Tuhan
Yang bisa mengubah
Segalanya
Tersadar
Ini semua karena karma
Baik buruk
Harus kita lalui juga

Berserah
Pasrahkan diri
Jalan nasib
Sudah ada yang mengatur
Mencampuri karma
Hanya memperkuat
Derita
Setiap orang
Perbanyak tanam kebajikan
Berharap nasib baik
Berangsur menghampiri

Tuhan
Batinku lelah
Bimbinglah aku
Di Jalan Tengah

You may also like

2 comments

Danny Yang November 16, 2019 - 7:33 am

Bagus sekali puisi ini . sangat membawa emosi melankolis & menyentuh hati Namun ada rasa sedikit putus asa & kecewa dlm menolong shg menjadi paradox dgn ajaran KASIH TUHAN & BUDDHA utk tetap selalu memberikan kebaikan sampai akhirnya krn ktk kita punya uncondional Love & Compassion yg cukup dalam kita tdk akan pernah merasakan kelelahan & kemelekatan emosi lg dlm melakukan perbuatan baik spt pamrih misalnya . semua akan mengalir apa adanya spt air . Air ktk mengalir ada batu besar atau kotoran yg menghambatnyabdia akan tetap mengalir & mencari celah utk selalu mengalir

Reply
Surijani November 26, 2019 - 12:32 pm

Hello Ko Danny, thank you tanggapannya. Di sini muncul pemahaman, berat mencampuri karma orang lain terlalu dalam. Terkadang tidak melakukan sesuatu itu malah membantu orang itu bersinar. Apa yang kelihatan tidak baik, indah di mata Tuhan. Karena mata kita terbatas. Focus memperbaiki diri sendiri, lebih mudah daripada mengubah orang lain. Meditasi memancarkan cinta kasih dan mendoakan semua mahluk berbahagia, merupakan bentuk dari unconditional love.

Reply

Leave a Comment