“When I was willing to let go of what I wanted, I received what was truly mine. I,ve realized that the latter is always the greater gift.”
The Art of Doing Without Doing
Saya menemukan persamaan prinsip dasar dari latihan internal. Lembut tapi kuat. No resistance, tidak ada perlawanan. Releasing, melepas. Memahami struktur tubuh membuat kita lebih memahami pikiran kita. Semua tergantung hati sendiri. Rela atau tidak. Latihan internal memberi saya pemahaman lebih mendalam mengenai Emptiness…Wuji…Kosong…
Menyadari bahwa semua hanyalah konsep. Sepanjang tidak ada perlawanan dan bisa melepas. Misalnya ada orang yang marah, tidak kita serap, tidak bereaksi, energi kemarahan akan kembali kepada orang yang melepasnya. Batin kita menjadi ringan, lepas dari kontaminasi energy vampires dan toxic people yang banyak berkeliaran di sekitar kita. Selalu mengingat bahwa semuanya hanya merupakan konsep. Demikian juga dengan emosi dan perasaan, tidak kekal.
Artis Kertas Pisang
Di sela kelas internal, saya meluangkan waktu menemui artis pembuat kertas dari batang pohon pisang yang berasal dari Jepang dan berkarya di Bali. Kebetulan artis ini juga mengetahui teknik pineapple paper yang di cari salah seorang kerabat dekat. Di sela tea ceremony artis ini berbagi kisah hidup. Pada jamannya, seorang jewelry artist memesan 2 buah lampu gantung dari kertas pisang untuk rumah barunya yang mewah. Setelah pesanan lampu selesai, sang jewelry artist tidak mau membayar. Mengatakan bahwa lampu ini untuk promosi, artis pembuat lampu dari kertas pisang akan tenar karena hasil karyanya di pajang di rumah orang terkenal. Artis kertas pisang sangat kaget dan mengatakan bahwa ketenaran bukan prioritas, namun lebih kepada penghargaan atas jerih payah yang telah dilakukannya. Dia juga memerlukan imbalan jasa atas hasil karyanya untuk biaya hidup.
Akhirnya pesanan lampu tidak diberikan, karena pemesan tidak menghargai kreasi, dedikasi, dan kerja keras seseorang. Sebuah tempat yoga terkenal di Ubud membelinya dan menggantungnya di tengah dharamsala.
Artis ini mengatakan hal yang paling membuat bahagia di masa tuanya adalah dia telah menemukan successor yang akan melanjutkan perjalanan karyanya untuk memberi kontribusi kepada masyarakat dan alam.
Nasehat Master Feng Shui
Rumah wakil dari pikiran kita. Feng shui benar, rumah bersih, aliran energi harmonis. Rumah berantakan menyiratkan pikiran rumit dan banyak beban. Dari pengalaman, biasanya orang yang keberuntungannya menjauh, memiliki rumah yang berantakan, tata bangunan dan aliran energi tidak harmonis. Suka menyimpan barang yang sudah tidak diperlukan. Sehingga saat mencari barang yang dibutuhkan juga tidak mudah.
Ada 3 keberuntungan di dalam feng shui yaitu, keberuntungan surga (Tien). Takdir, keadaan awal kehidupan yang kita bawa sejak lahir yang tidak bisa kita rubah 33.3%. Keberuntungan Tanah (Ti), melalui feng shui menggunakan energi bumi, selaras dengan lingkungan, membantu kita 33.3% di dalam hidup, terutama kalau blue print hidup kita kurang mendukung. Keberuntungan umat manusia (Ren), dengan memperbaiki karakter kita, belajar, mengambil keputusan yang tepat 33.3%. Keberuntungan Ti akan maksimal jika di dukung oleh keberuntungan Ren.
Sejatinya apapun yang kita lakukan di dalam hidup ini adalah untuk membuat kita bahagia. Bekerja, menempuh pendidikan, merealisasikan keinginan dan mimpi, menjalin relationship, untuk membuat kita menjadi lebih komplit. Berharap apa yang kita lakukan akan membuat kita menjadi lebih sempurna. Namun di dalam kenyataan, kemelekatan, adanya ekspektasi, dan mencari sesuatu di luar diri membuat kita menderita. Jika telah menyadari bahwa kita sudah terlahir komplit, dengan menyembuhkan samskara, kita tidak terlalu membutuhkan approval dari orang lain. Saat itu kita bebas, bisa memberi dan memaksimalkan kehadiran kita bermanfaat bagi sesama. Penderitaan hidup berkurang. Semua hanya bisa di capai dengan pelepasan dan pencarian ke dalam diri.
Setelah konsisten berlatih dan sembuh dari trauma, kita tidak mudah menjadi sensitif. Menyadari dan memahami setiap orang memiliki persepsi yang berbeda. Sering di sebut the iceberg illusion. Orang menilai kita dari apa yang bisa di lihat, permukaan saja. Yang mengetahui diri kita yang sebenarnya adalah diri kita sendiri. Tidak perlu gusar, galau ataupun risau. Kalau penilaian itu benar adanya, perbaiki diri. Kalau tidak benar, abaikan. Dengan memahami diri sendiri, mengkondisikan kita untuk lebih memahami orang lain.
Suatu saat di level tertentu, karena latihan yang kita lakukan, kita akan lebih mementingkan kualitas isi, bukan lagi kemasan. Content not form. Bukankah sangat membahagiakan? Dan bukankah ini hal sejati yang kita cari di dalam hidup ini?
Di dalam menjalani kehidupan, setiap orang memiliki pelajaran dan perjalanannya sendiri. Saat terpuruk, labil, dan belum menemukan petunjuk, kita membutuhkan unconditional love, cinta tanpa syarat, untuk menyangga kita. Sebelum kita cukup kuat dan kokoh. Setelah kokoh dan kuat, kita bisa menjadi penyangga bagi yang lain. Karena pernah mengalaminya, ruang kita akan semakin besar dan luas, kita bisa memberi jalan keluar. Penyembuh bagi yang membutuhkan.
Internal Martial Arts Beautiful Sharing Dari Seorang Master
Di dalam menekuni dan berlatih internal martial arts, kita bisa mendapatkan 3 manfaat. Memberi rasa percaya diri. Respect elderly, menghormati orang yang lebih tua, seperti orang tua dan guru kita. Humility, kerendahan hati bahwa selalu ada yang lebih baik dari kita.
Rooting, Centering, Grounding, Stability, and Flexibility
Jadilah seperti bambu. Pohon bambu saat tumbuh memerlukan waktu beberapa tahun untuk muncul ke permukaan. Akar bambu kokoh seperti bumi membutuhkan waktu 4 tahun untuk tumbuh sempurna. Setelah pertumbuhan akar selesai, di tahun ke-5 batang mulai muncul ke permukaan. Bambu memiliki akar yang kokoh, sekaligus batang yang fleksibel. Hal ini membuat bambu tidak mudah patah saat di terpa angin kencang. Bambu meliuk menimbulkan irama yang unik, selaras dengan alam semesta. Filosofi ini bisa kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Bersikap terbuka terhadap pendapat orang lain tanpa mengabaikan pendirian kita. Kalau pendapat orang lain baik, bisa kita terapkan. Terlalu centering bisa membuat kita keras kepala dan merasa paling benar, susah menerima pendapat dan masukan dari orang lain. Hal ini akan membuat kita sulit bertumbuh.
Andai di dalam kehidupan saat ini kita memiliki waktu dan kesempatan, kenapa tidak dimanfaatkan untuk tujuan tertinggi kehidupan, terlepas dari samskara? Sebab di kehidupan selanjutnya belum tentu kita memilki waktu dan kesempatan yang sama.
“Before you commit to anything, imagine yourself in each situation, and then accept only the ones that bring you a feeling of joy, passion, or purpose-the one that make you the happiest.“
May all beings be happy n free from sufferings and cause of sufferings.
❤️ you all
Dear Gurus and Masters, thank you for all the teachings n inspirations
Dear my son, Joji, always thank you for your help to download this song
Quotes-by Anita Moorjani
Together-by Peder B Helland

10 comments
Good writing. Peace in the heart, peace in mind, peace be with you Surijani.
Dear Pak Budiman Handjaja, thank you for your guidance in helping me grow, peace be with you too, Pak Budiman. God bless❤️
Ce Ming Kerenn banget tulisan ini, Fang tunggu tulisan berikutnya, Terima kasih & GBU all
Hello Fang,
Thank you for support. Semoga bermanfaat. God bless❤️
wawasan dan pengalaman yang menginspirasi. Thank you for sharing. Namaste.
Dear Pak Juang, thank you. Semoga bermanfaat. Namaste…God bless❤️
Trima ksh buat Artikel nya ibu Surijani, artikel yg sangat luar biasa untuk selalu ingat dalam menjalani hidup ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi sesama manusia
Dear Ibu Lina, sama. Selalu semangat, sehat, dan bahagia. God bless❤️
Thank you Yek Ming. Tulisan yg sangat menginspirasi dan mencerahkan pikiran. Semoga menjadi kekuatan dan motivasi saya disaat keadaan sedang lemah. God bless you
Dear Yanty,
Sama…selalu semangat, sehat, dan bahagia…God bless❤️