…aku bukanlah lilin kecil. Tapi obor yang indah. Yang bisa ditegakkan setiap saat. Dan aku ingin meyalakannya, seterang mungkin…sebelum menyerahkannya kepada generasi mendatang…
Di dalam kehidupan sehari-hari, siapapun itu, pasti kita tidak terlepas, dan pernah menghadapi serta berhubungan dengan orang-orang yang memiliki karakter sulit. Orang-orang yang memiliki jiwa kompleks dan sangat sulit untuk dibahagiakan. Setiap hari sibuk mencari mangsa dan berusaha menguras energi yang kita miliki. Bagi awam yang kurang berpengalaman dan terlatih, akan mudah untuk menjadi korban. Dan ikut terbawa arus drama kehidupan yang sangat melelahkan. Benar-benar melelahkan.
Di sini yang menjadi masalah utama adalah pencari perhatian. Kerasnya keinginan untuk diakui. Self identity. Fear. Mengapa orang sangat mudah terbawa emosi? Kemarahan adalah bentuk pertahanan dari ego dan perasaan tidak aman. Kalau ditelusuri, seseorang menjadi marah sebenarnya karena secara tidak sadar merasa tidak bahagia, kurangnya pemahaman terhadap diri sendiri dan tidak memiliki self-love. Pernah mengalami trauma di masa lalu yang emosinya belum selesai di proses dan memiliki luka batin yang dalam dan terprogram di alam bawah sadar. Dengan tidak memahami diri sendiri otomatis membuat kita tidak bisa memahami orang lain. Lupa menghargai kesempurnaan karunia Tuhan karena batin yang sibuk. Selalu merasa diri tidak lengkap. Mengharap orang lain yang melengkapinya. Dengan memakai standard, pengharapan, dan proyeksi dari program pemikirannya sendiri.
Berusaha membuat diri menjadi lengkap dengan mencari ke luar. Membuat semakin jauh dari esensi diri sejati. Hal itu semakin membuat kita tidak merasakan bahagia yang lebih permanen. Semestinya kita menyelam ke dalam, menyembuhkan dan memperbaiki diri dari akarnya, mengolah batin kita, sehingga pada akhirnya kehadiran kita bisa membantu menyembuhkan sesama.
Blue zones merupakan sedikit daerah di dunia yang penduduknya memiliki life longevity di bandingkan dengan daerah lain. Seperti Okinawa (Japan), Sardinia (Italy), Nicoya (Costa Rica), Icaria (Greece), and Loma Linda (California, USA). Non ilmiah research membuktikan bahwa hidup dengan ringan dan bahagia, serta sederhana, merupakan salah satu syarat untuk memiliki umur panjang. Selain faktor makanan, lingkungan dan genetik.
Tekun melatih diri membuat kita tidak lagi terpengaruh arus drama kehidupan yang tidak ada ujungnya. Ada sesuatu yang solid di dalam jiwa yang membuat kita tidak mudah tergoyahkan. Merasa komplit dengan diri sendiri dan bahagia akan menimbulkan compassion. Latihan terus menerus tanpa target pada akhirnya menimbulkan pencapaian. Semuanya merupakan proses akumulasi. Suatu saat, kita akan terharu, tiba-tiba bisa memahami kebenaran yang lebih sejati. Hidup adalah proses pembelajaran yang berkesinambungan. Dua hal penting yang kita butuhkan di dalam melatih diri adalah yi (intention) yang kuat dan chi (life force energy).
Salah satu pelatihan diri adalah dengan meditasi, melihat ke dalam diri, kita memberi jeda dan waktu kepada emosi untuk berproses dan menyembuhkan diri. Menjadi witness dari batin kita. Mempelajari seni berkomunikasi tanpa menyakiti (nonviolent communication), pengetahuan energi dan 5 elemen, terhubung dan harmonis dengan alam semesta. Ada saatnya kita mesti mundur sebelum bersiap maju kembali. Yang terlihat kalah belum tentu kalah. Ada waktunya mesti berlatih dan mempersiapkan diri untuk berjuang kembali. Ada yin ada yang, ada atas ada bawah, keras lembut, tinggi rendah. Inilah inti keharmonisan. Mengetahui rahasia alam semesta membuat kita lebih memahami diri sendiri dan orang lain. Dengan memahami bagaimana energi tercipta, pada akhirnya membuat kita melihat segala sesuatu di dunia ini dengan lebih datar. Lebih tanpa emosi. Tidak ada baik, tidak ada buruk. Tidak ada benar, tidak ada salah. Semua adalah pembelajaran hidup untuk membuat jiwa kita menjadi lebih kuat dan bertumbuh.
Saya bahagia mendengar pengakuan seorang kerabat dekat yang sembuh luka batinnya karena didengarkan. Semua memerlukan kesiapan diri. Memberi perhatian dan hadir saat kerabat menghadapi masa sulit sangat penting. Jarang yang memberi waktu untuk mendengarkan. Karena kita terlalu sibuk. Biasanya always about me, me, and me. What do I get? Sepertinya di dunia ini semua di nilai dengan material dan identity.
Di sisi lain…
Seorang kerabat lulus menghadapi ujian berat, efek dari pandemi. Setelah selama 6 bulan bergelut dengan ego dan pikirannya sendiri. Akhirnya kerabat bisa menerima kenyataan saat ini dengan meredam banyak keinginan dan merelakan sebuah villa untuk di jual. Kerabat lega beban berat terangkat dan merasa telah mengambil keputusan yang tepat.
Seorang kerabat lain tengah menghadapi ujian prahara rumah tangga. Membuatnya benar-benar terpukul secara mental dan fisik. Ini disebabkan karena kerabat belum cukup terlatih. Ada pelajaran yang mesti di ambil hikmahnya. Untuk bertumbuh perlu waktu. Ada secercah harapan, saat mulai mempertanyakan bahagia sejati serta mematahkan ilusi dan delusi. Andai lulus ujian, akan menjadikannya pribadi kuat dan kehadirannya bisa menyembuhkan sesama yang mengalami hal yang serupa. Secara alami kerabat akan memiliki pengetahuan dari pengalamannya itu. Semakin keras pelajarannya, kerabat akan semakin bersinar dan vibrasinya akan mampu menginspirasi yang lain. Pukulan keras di dalam relationship dan gangguan kesehatan, membuat kita melihat sangat jauh ke dalam, dan belajar lebih cepat ke arah spiritual. Bersikap lebih terbuka untuk segala kemungkinan dan mulai berubah.
Di negara Jepang ada di kenal istilah kintsugi yaitu seni merekatkan keramik yang pecah dengan benang emas atau resin bercampur emas. Filosofinya adalah keramik yang pecah atau retak bisa kembali indah. Setelah direkatkan dengan emas dan bertransformasi, ia terlihat semakin indah, bersinar, dan mempesona.
Meningkatnya kesadaran diri adalah kunci terlepas dari samsara. Bisa menerima hidup dan diri apa adanya, serta selaras dengan the Universe. Memahami lebih mendalam filosofi wabi-sabi…beauty in imperfections. Di kehidupan ini banyak yang memerlukan bantuan untuk didengarkan dan disembuhkan. By healing ourselves, we will heal others.
Apa yang dikatakan para Master, adalah kebenaran, “Hanya orang bahagia yang bisa membahagiakan orang lain. Hanya mahluk tercerahkan yang bisa mencerahkan mahluk yang lain.”
Terkenang puisi indah yang di kirim seorang sahabat…
Whether it opens or closes…
There is no ultimate goal
Just accept and let it go
Again and again
The path of golden shining light has already been here, ready for me to appear
When I realize that it was the footprint of my heart, then the flower opens infinitely and disappears without a trace…
May all beings be happy n free from sufferings n cause of sufferings
❤️ you all
Quotes-by George Bernard Shaw
Poetry-by Nanaka Abayomi
Secret Garden-Song from Secret Garden

4 comments
Artikel yg buat hidup menjadi lebih indah, damai dan bahagia untuk diri sendiri dan juga orang lain.
Terima kasih banyak atas tulisan yang hebat ini.
Semoga semua mahkluk berbahagia. Amitofo ??
Dear Sc Anny…thanks…semoga semua mahluk berbahagia…God bless.
Renungan yang sangat menginspirasi dan menguatkan saya secara pribadi. Terima kasih atas renungan yang begitu indah Yek Ming. God bless you always and family
Dear Yanty,
Terimakasih telah memberi manfaat…Stay safe, happy, and healthy. God bless