Author

Surijani

Perubahan

by Surijani

Lelah tak bertepi
Sepi tak berujung
Kau permainkan aku
Dalam satu hidup ini

Kering
Batinku mengering pecah seribu
Di terpa angin kehidupan
Jenuh hatiku
Selalu ingin berlari
Dan berlari
Jauh
Dan jauh
Di tempat tak seorang pun mengenalku

Aku tak punya
Banyak waktu

Kuputuskan kupilih jalanku
Sebelum batinku hilang arah
Semoga masih bisa kutata
Kepingan hati
Yang berserakan

Tuhan
Jadilah kehendak Mu
Hanya kekuatan Mu
Yang melebihi
Dukaku
Aku ingin hidup baru
Di mana semua keputusan
Ada ditanganku

0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

Flores

by Surijani

Di sini matahari terbenam
Berwarna merah
Besar sekali dan bundar penuh
Langit berwarna merah saga
Air beriak lembut
Membentuk kolam agung
Berteman sepasang pinisi

Gugusan 500 pulau
Empat pulau di huni komodo
Sebagian dengan hutan mangrove
Membuat lega bukit bukit tandus
Di bulan September

Menyembul penikmat batuan coral
Juga ikan beragam warna
Dipermukaan air laut yang tenang
Karena dipagari banyak pulau

Tuhan
Aku syukuri
Aku nikmati
Karunia indah Mu
Dendang suara alam
Ramah tamah anak laut
Dalam limpahan rahmat Mu
Yang tak bertepi

Komodo
Rinca
Padar
Kelor
Pink beach

0 comment
1 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

Metamorfosa

by Surijani

Meringis
Dihempas angin
Aku terpental jauh
Terengah
Di amuk badai
Aku terombang-ambing
Ego dan angkuh ku
Masih berbicara

Tertatih-tatih
Terpental-pental
Terseok-seok
Bergulat dengan
Kekuatanku sendiri

Berulang-ulang
Semakin jenuh
Penat kurasakan
Aku menyerah

Dalam diam dan pasrah
Kubiarkan
Kekuatan Mu
Menjadi sumber kekuatanku

Gigih kukuh
Tak bergeming
Kekuatan Mu
Mengujiku

Rendah hati
Menginjak bumi
Kasih tanpa syarat
Dan melayani
Adalah jalan Mu

Ego luruh
Kekuatan
muncul
Adanya
Di dalam
Bukan di luar
Kucari-cari
Pantas tak bertemu

Berserah diri
Tanpa mencari
Sang perkasa muncul
Engkaukah ini Tuhan?
Bimbinglah aku
Menjadi kupu kupu
Sehingga bebas
Terbang kemanapun
Tanpa takut dan air mata

Tuhan
Aku telah kembali

0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

Siluet

by Surijani

Mulut tajam
Mencaci maki
Gelisah
Pontang panting
Mencari keburukan orang
Kalau hati
Tak berbicara
Bulan seperti tak berwarna
Juga tak terlintas
Indahnya perbedaan
Seolah hati
Hanya milik sendiri

Sudahkah bercermin?
Kamu juga tidak sempurna?
Hanya mulutku terkunci
Memahami
Kita semua
Jiwa yang berproses
Berharap
Ulat kepompong
Menjadi kupu-kupu
Mengasah jiwa
Menjadi penuh

Diam
Tidak melawan
Bukan berarti mati
Cukup sudah
Kau keringkan jiwaku
Pertanda
Pengembaraanku
Telah tiba

 

0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail