Author

Surijani

INTERNAL PRACTICES

by Surijani

“When I was willing to let go of what I wanted, I received what was truly mine. I,ve realized that the latter is always the greater gift.”

The Art of Doing Without Doing

Saya menemukan persamaan prinsip dasar dari latihan internal. Lembut tapi kuat. No resistance, tidak ada perlawanan. Releasing, melepas. Memahami struktur tubuh membuat kita lebih memahami pikiran kita. Semua tergantung hati sendiri. Rela atau tidak. Latihan internal memberi saya pemahaman lebih mendalam mengenai Emptiness…Wuji…Kosong…

Menyadari bahwa semua hanyalah konsep. Sepanjang tidak ada perlawanan dan bisa melepas. Misalnya ada orang yang marah, tidak kita serap, tidak bereaksi, energi kemarahan akan kembali kepada orang yang melepasnya. Batin kita menjadi ringan, lepas dari kontaminasi energy vampires dan toxic people yang banyak berkeliaran di sekitar kita. Selalu mengingat bahwa semuanya hanya merupakan konsep. Demikian juga dengan emosi dan perasaan, tidak kekal.

Artis Kertas Pisang

Di sela kelas internal, saya meluangkan waktu menemui artis pembuat kertas dari batang pohon pisang yang berasal dari Jepang dan berkarya di Bali. Kebetulan artis ini juga mengetahui teknik pineapple paper yang di cari salah seorang kerabat dekat. Di sela tea ceremony artis ini berbagi kisah hidup. Pada jamannya, seorang jewelry artist memesan 2 buah lampu gantung dari kertas pisang untuk rumah barunya yang mewah. Setelah pesanan lampu selesai, sang jewelry artist tidak mau membayar. Mengatakan bahwa lampu ini untuk promosi, artis pembuat lampu dari kertas pisang akan tenar karena hasil karyanya di pajang di rumah orang terkenal. Artis kertas pisang sangat kaget dan mengatakan bahwa ketenaran bukan prioritas, namun lebih kepada penghargaan atas jerih payah yang telah dilakukannya. Dia juga memerlukan imbalan jasa atas hasil karyanya untuk biaya hidup.

Akhirnya pesanan lampu tidak diberikan, karena pemesan tidak menghargai kreasi, dedikasi, dan kerja keras seseorang. Sebuah tempat yoga terkenal di Ubud membelinya dan menggantungnya di tengah dharamsala. 

Artis ini mengatakan hal yang paling membuat bahagia di masa tuanya adalah dia telah menemukan successor yang akan melanjutkan perjalanan karyanya untuk memberi kontribusi kepada masyarakat dan alam.

Nasehat Master Feng Shui

Rumah wakil dari pikiran kita. Feng shui benar, rumah bersih, aliran energi harmonis. Rumah berantakan menyiratkan pikiran rumit dan banyak beban. Dari pengalaman, biasanya orang yang keberuntungannya menjauh, memiliki rumah yang berantakan, tata bangunan dan aliran energi tidak harmonis. Suka menyimpan barang yang sudah tidak diperlukan. Sehingga saat mencari barang yang dibutuhkan juga tidak mudah.

Ada 3 keberuntungan di dalam feng shui yaitu, keberuntungan surga (Tien). Takdir, keadaan awal kehidupan yang kita bawa sejak lahir yang tidak bisa kita rubah 33.3%. Keberuntungan Tanah (Ti), melalui feng shui menggunakan energi bumi, selaras dengan lingkungan, membantu kita 33.3% di dalam hidup, terutama kalau blue print hidup kita kurang mendukung. Keberuntungan umat manusia (Ren), dengan memperbaiki karakter kita, belajar, mengambil keputusan yang tepat 33.3%. Keberuntungan Ti akan maksimal jika di dukung oleh keberuntungan Ren.

Sejatinya apapun yang kita lakukan di dalam hidup ini adalah untuk membuat kita bahagia. Bekerja, menempuh pendidikan, merealisasikan keinginan dan mimpi, menjalin relationship, untuk membuat kita menjadi lebih komplit. Berharap apa yang kita lakukan akan membuat kita menjadi lebih sempurna. Namun di dalam kenyataan, kemelekatan, adanya ekspektasi, dan mencari sesuatu di luar diri membuat kita menderita. Jika telah menyadari bahwa kita sudah terlahir komplit, dengan menyembuhkan samskara, kita tidak terlalu membutuhkan approval dari orang lain. Saat itu kita bebas, bisa memberi dan memaksimalkan kehadiran kita bermanfaat bagi sesama. Penderitaan hidup berkurang. Semua hanya bisa di capai dengan pelepasan dan pencarian ke dalam diri.

Setelah konsisten berlatih dan sembuh dari trauma, kita tidak mudah menjadi sensitif. Menyadari dan memahami setiap orang memiliki persepsi yang berbeda. Sering di sebut the iceberg illusion. Orang menilai kita dari apa yang bisa di lihat, permukaan saja. Yang mengetahui diri kita yang sebenarnya adalah diri kita sendiri. Tidak perlu gusar, galau ataupun risau. Kalau penilaian itu benar adanya, perbaiki diri. Kalau tidak benar, abaikan. Dengan memahami diri sendiri, mengkondisikan kita untuk lebih memahami orang lain.

Suatu saat di level tertentu, karena latihan yang kita lakukan, kita akan lebih mementingkan kualitas isi, bukan lagi kemasan. Content not form. Bukankah sangat membahagiakan? Dan bukankah ini hal sejati yang kita cari di dalam hidup ini?

Di dalam menjalani kehidupan, setiap orang memiliki pelajaran dan perjalanannya sendiri. Saat terpuruk, labil, dan belum menemukan petunjuk, kita membutuhkan unconditional love, cinta tanpa syarat, untuk menyangga kita. Sebelum kita cukup kuat dan kokoh. Setelah kokoh dan kuat, kita bisa menjadi penyangga bagi yang lain. Karena pernah mengalaminya, ruang kita akan semakin besar dan luas, kita bisa memberi jalan keluar. Penyembuh bagi yang membutuhkan.

Internal Martial Arts Beautiful Sharing Dari Seorang Master

Di dalam menekuni dan berlatih internal martial arts, kita bisa mendapatkan 3 manfaat. Memberi rasa percaya diri. Respect elderly, menghormati orang yang lebih tua, seperti orang tua dan guru kita. Humility, kerendahan hati bahwa selalu ada yang lebih baik dari kita.

Rooting, Centering, Grounding, Stability, and Flexibility

Jadilah seperti bambu. Pohon bambu saat tumbuh memerlukan waktu beberapa tahun untuk muncul ke permukaan. Akar bambu kokoh seperti bumi membutuhkan waktu 4 tahun untuk tumbuh sempurna. Setelah pertumbuhan akar selesai, di tahun ke-5 batang mulai muncul ke permukaan. Bambu memiliki akar yang kokoh, sekaligus batang yang fleksibel. Hal ini membuat bambu tidak mudah patah saat di terpa angin kencang. Bambu meliuk menimbulkan irama yang unik, selaras dengan alam semesta. Filosofi ini bisa kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Bersikap terbuka terhadap pendapat orang lain tanpa mengabaikan pendirian kita. Kalau pendapat orang lain baik, bisa kita terapkan. Terlalu centering bisa membuat kita keras kepala dan merasa paling benar, susah menerima pendapat dan masukan dari orang lain. Hal ini akan membuat kita sulit bertumbuh.

Andai di dalam kehidupan saat ini kita memiliki waktu dan kesempatan, kenapa tidak dimanfaatkan untuk tujuan tertinggi kehidupan, terlepas dari samskara? Sebab di kehidupan selanjutnya belum tentu kita memilki waktu dan kesempatan yang sama.

Before you commit to anything, imagine yourself in each situation, and then accept only the ones that bring you a feeling of joy, passion, or purpose-the one that make you the happiest.

May all beings be happy n free from sufferings and cause of sufferings.

❤️ you all

Dear Gurus and Masters, thank you for all the teachings n inspirations
Dear my son, Joji, always thank you for your help to download this song

Quotes-by Anita Moorjani
Together-by Peder B Helland

10 comments
3 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

Bersyukur dan menghargai karunia indah Tuhan, mengkondisikan kita lebih sering menerima anugrah yang bisa kita syukuri dan hargai.”

Keajaiban demi keajaiban saya temui di dalam hidup saya. Membuka pintu kehidupan yang tepat, membuat pintu yang lain ikut terbuka. Master key bisa diberikan oleh siapa saja yang telah terpilih. Terkadang orang yang tidak kita sangka-sangka. Sering kita mesti melakukan perjalanan berliku beberapa lama, bahkan sangat lama, sampai tiba di jalan utama. Dan kita mesti memiliki keteguhan dan kerendahan hati, komitmen, pikiran yang terbuka, untuk melalui perjalanan hidup ini. Banyak orang gagal di awal perjalanan. Cepat putus asa, ego yang tinggi untuk menerima perubahan, tidak berusaha cukup keras, terjebak di dalam comfort zone dan kehidupan yang serba tidak pasti. Secara berulang mengikuti pola hidup yang sama. Dan tidak pernah sampai ke jalan utama. Mesti mengulangi di banyak kehidupan di masa mendatang. Sering memiliki relationship yang kurang baik dengan pemegang master key. Letting go of fears, meditasi, ho’opnopono, mengikis trauma dan pikiran negatif merupakan salah satu jalan yang bisa di pilih. Semua mesti dilakukan secara konsisten.

Deeper…

Di Spore saya memiliki kesempatan bertemu komunitas baru. Kebanyakan paruh baya yang sudah memiliki banyak pengalaman hidup dan wisdom. Saya menyukainya karena mereka sangat energik dan memancarkan energi positif. Ada teman baru yang fokus dan melayani pasien dementia. Karena teman juga pernah mengalami minor dementia. Selanjutnya melakukan pelayanan untuk kesembuhan. Saya juga memiliki peluang untuk belajar lebih banyak tentang tanaman organic dan taman yang indah. Memiliki jiwa tua mengkondisikan saya cocok berinteraksi dengan mereka. Menjadi a good listener dan bisa memberi ruang merupakan salah satu skill. Membuat kita bisa beradaptasi lebih mudah dengan sesama.

Zen Circle Ubud.

Jimmi yang berasal dari Taiwan dan Helen yang berasal dari Shanghai sangat Zen dan multi talented. Mereka bisa melakukan banyak hal dengan baik dan mandiri. Jimmi memiliki anjing golden retriever putih bernama Luna dan dua ekor kucing peranakan Persia bernama Solo dan Mountain yang sangat elegan. Saat menghadiri tea ceremony… ikut hadir sepasang tamu wanita kembar paruh baya asal Taiwan  yang memberi saya inspirasi mengenai healing. Diutarakan dengan ringan dan tanpa emosi. Sederhana namun jelas bahwa healing bisa berupa apa saja dan dari mana saja. Healing terjadi saat kita membuka hati kita untuk perubahan. Yang diperlukan hanya menyerahkan hati kita seutuhnya dengan tulus. Saya terharu dan merasakan kebenaran sejati dari sharing mereka.

Human design chart.

Defined throat chakra terhubung dengan defined heart chakra. Merupakan manifesting generator. Bagus untuk mengetahui human design chart yang kita miliki sejak kita lahir. Sehingga mengetahui kekuatan dan bakat kita. Saya sudah di jalan yang benar dengan lebih mendengarkan inner voice dan mengekspresikan idea melalui tulisan. Di bahas di sebuah rooftop cafe dengan hamparan tempat suci dan belantara di antara sungai. Tidak begitu jauh saya bisa melihat kediaman keluarga raja Ubud. Sesaat kemudian…dari kejauhan lampu-lampu tampak mulai menyala, indah sekali. Menyenangkan berbagi dengan orang yang tepat di dalam ketenangan dan kesunyian, juga ada ruang. Makanan yang disajikan juga terasa di masak dengan sepenuh hati. Menu pilihan…seafood linguine, corn fritters, baked scalop dan banana crackers. Dessert Mango souffle sangat mengesankan. Semua tampak sinkron dengan penghargaan lebih dalam yang memberi efek bahagia yang lebih sejati.

Di dalam kehidupan nyata, manusia sangat sulit  menerima keadaannya dengan lapang dada. Selalu merasa ada yang kurang. Saat terpenuhi satu keinginan, akan muncul keinginan yang baru. Yang paling sering, manusia menginginkan sesuatu yang tidak dimiliki. Itu menyebabkan bahagia terasa sangat jauh. Apalagi kebanyakan orang melakukannya dengan mencari ke luar. Akan terasa sangat melelahkan. Seperti mengikuti perlombaan yang tidak pernah usai. 

Belajar, dan mencari pengalaman hidup, tidak memerlukan ruang fisik yang besar. Kita akan menyerapnya ke dalam. Dan kita bisa belajar sesuatu yang kita inginkan tanpa batas. Fulfilments di dalam hidup meningkatkan kesadaran kita dan mengubah diri kita menjadi versi terbaik dari diri kita.

Pesan para master yang saya temui adalah untuk menekuni dan fokus kepada satu hal. Bukan kuantitas yang diperlukan tetapi kualitas. Mustahil untuk menguasai semua bidang di dalam hidup ini. Fokus kepada hal yang kita sukai dan menjadi bakat kita untuk bermanfaat bagi sesama. Belajarlah dari guru yang terbaik.

Intermittent fasting.

Mengurangi berat badan yang berlebihan salah satu hal yang membuat saya bahagia. Hati bahagia karena badan terasa ringan. Memberi tubuh sesuai kebutuhan. Dan bahagianya berlangsung lama. Body intelligence bertumbuh. Listening to my body. Bisa mengetahui apa yang dibutuhkan tubuh sesuai keperluan. Puasa ngemil di sela jam makan dengan window 8:16 jam. Sering melakukan internal practices membuat saya lebih mudah menjalankannya. Sesekali OMAD, one meal a day. Ternyata memberi tubuh makanan secukupnya membuat kita bahagia juga sehat.  Pepatah ini sangat terasa kebenarannya, “Less is More.”

Sweet memories.

Saya berencana mengikuti tea ceremony di Ubud. Tiba-tiba menjelang hari H, anak memerlukan driver di jam yang hampir bersamaan untuk membantu temannya dropping golf bag di Six Senses Uluwatu. Berusaha tidak melekat, saya berpikir untuk memakai jasa online transport ke Ubud. Besok paginya sebelum acara, saya menemani teman Jkt dimsum di Jimbaran. Saat bercakap-cakap saya mendengar teman ada rencana ke Kintamani, untuk membawa anak dan Ibunya jalan-jalan. Ibunya yang tinggal di Taiwan sudah 6 tahun tidak bertemu dan ini merupakan kedatangan pertamanya ke Bali. Saya menangkap pesan dan kesempatan yang unfolding dan mengutarakan apakah bisa ikut mereka dan drop saya di Ubud? Saya menyarankan teman mengunjungi sebuah resto dengan terasering rice field view di Tegalalang. Teman sangat welcome dan kita pergi bersama.

Sesampai di Ubud, saya mesti menempuh arah berbeda sejauh 2.3 km. Teman bersikeras ingin mengantar tetapi saya berpikir supaya mereka irit waktu. Saya bisa melanjutkan perjalanan dengan naik ojol karena jalan yang kecil dan sering macet. Saya tanya seorang Ibu, tidak ada ojol, biasanya banyak berkumpul di depan dan ternyata jalan yang saya cari masih beberapa meter dari tempat saya turun. Saya mulai berjalan, tidak beberapa lama tampak satu ojol menunggu di trotoar. Saya tanyakan apakah bisa mengantar saya ke Jalan Tirta Tawar? Ojol mengatakan bisa dan memberitahu saya sejak pagi belum mendapat penumpang. OMG! Kebetulan sekali. Saya berjanji memberi ongkos lebih. Karena Bapak ini menolong saya di saat yang tepat. Saya sudah terlambat ke tempat tujuan. Di sela break tea time, teman yang tadi mengantar saya, mengirim pesan dan ucapan terimakasih, mereka menikmati hamparan rice field Tegalalang. Katanya bagus dan sangat indah. Senang rasanya berbagi info kepada orang yang tepat.

Flexible terhadap segala kemungkinan, tidak melekat dan tanpa banyak rencana membuat batin kita menjadi ringan. Sering mendengar suara batin menuntun kita. Dan memberi insight jalan keluar. Karena sering didengarkan, batin lebih sering memberi pesan yang membuat hidup kita menjadi mudah. Saya juga bersyukur di beri kesempatan menata kembali mozaic kehidupan yang pernah hilang.

The greatest gift to others is freely to relinquish yourself.”

May all beings be happy n free from sufferings and cause of sufferings

Dearest my sister, Ling, thanks so much for your unconditional supports n inspirations
Dearest all gurus, masters, thanks for all the teachings n inspirations
Dearest Joji, always thank you for your kindness to download this song
Quotes-by CS, Bodhidharma
A walk in the forest-by Brian Crain (a simple life album)

4 comments
4 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

Love is the whole things. We are only pieces”

Selalu ingat. Semua mahluk bertumbuh dan berkembang.

Setelah melalui banyak pengalaman dan pemahaman lebih dalam…saya sangat menyadari pembersihan samskara (kesan individu, tindakan yang menimbulkan karma) sangatlah penting. Bagaimana kuatnya samskara membelenggu dan membuat kita melakukan sesuatu berulang yang menimbulkan penderitaan. Namun di dalam kehidupan nyata…tidak seorang pun menyukai suatu proses. Pembersihan samskara membutuhkan proses yang sangat panjang.

Saya mulai memahami, kita semua memiliki luka batin dan trauma dari masa lalu. Apabila kita bisa mengatasinya, kita bisa memakai cara menyembuhkan diri kita untuk membantu dan menginspirasi yang lain. Semakin dalam luka batin dan trauma yang di alami seseorang, semakin besar kapasitas yang dimiliki untuk menyembuhkan. Itulah tujuan kita terlahir ke dunia ini.

Dari pengalaman masa lalu, saya ingat ada samskara yang mesti di release dengan membutuhkan waktu 15 tahun, ada yang 35 tahun. Saya menyukai perubahan yang lebih permanen. Sehingga bisa memulai hidup dengan cara pandang dan pemahaman yang baru. Energi terasa lebih ringan dengan hidup kembali ke esensi dasar. Kelebihan energi bisa kita dedikasikan buat sesama.

Emosi negatif muncul karena kita lack of something (love). Pemenuhan diri dan sering melakukan perjalanan, membuat kita menjadi lebih lengkap dan merasa penuh berkah, sehingga welas asih muncul dan lebih mudah kita rasakan. Hal ini menyebabkan kita memerlukan lebih sedikit persetujuan dari orang lain, yang merupakan salah satu penyebab penderitaan, pada saat apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Pembersihan lebih baik dilakukan dari hal yang paling mudah kita lakukan dengan menulis prioritas. Pembersihan terus dilakukan berjenjang secara konsisten. Kapasitas kita membersihkan akan terus meningkat seiring dengan semakin banyak kita melakukan pembersihan. Hal ini memberi efek yang lebih permanen karena dilakukan sampai tuntas ke akarnya.

Tidak ada yang benar dan salah. Yang penting ada tekad untuk berubah dan menyembuhkan diri. Semua ada waktunya dan sesuai dengan tingkat kesadaran yang kita miliki. Sadari dan terima segala sesuatu apa adanya.

Energi selalu membuat kita takjub. Energi akan menarik sesuatu yang vibrasinya sama dan harmonis dengan vibrasi yang kita miliki. Alih-alih berusaha mengubah orang lain dan menyalahkan keadaan, lebih baik waktu dan energi kita pakai fokus untuk perubahan dan penyembuhan internal. Hal ini akan mengubah hidup kita.

Banyak orang menginginkan kondisi hidup di level tertentu, tetapi enggan berlatih meningkatkan kualitas vibrasi energi yang dimiliki seperti yang diinginkan. Saat energi kita positif, semua hal positif akan mendekat. Jauh dari pikiran liar dan kemelekatan yang membelenggu batin. Hidup menjadi lebih indah dan mudah. Membuat diri kita terbebas. Tidak melekat dan terpaku kepada ilusi dan menjalani hidup di saat ini.

If I love myself, I love you. If I love you, I love myself”

Seorang kerabat yang orangtuanya telah lama mengabdi kepada leluhur sebuah keluarga besar, meminta bantuan biaya berobat sampai akhir hayat orang tuanya, karena ada gangguan kesehatan. Rumah tua sudah terjual dan sekarang tinggal di kota kecil dengan rumah yang sederhana di dalam jalan yang sempit. Juga mempunyai anak yang memiliki kebutuhan khusus. Orang tua sudah mulai pikun dan sering minta kembali ke rumah tua yang sudah di jual. Sebenarnya ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi keluarga itu untuk membalas jasa leluhur dengan menggunakan harta benda yang diwariskan untuk membantu orang yang ada hubungan karma dengan mereka. Terkadang masih banyak hal yang belum terselesaikan saat mereka masih hidup. Dengan melakukan jasa kebajikan yang didedikasikan kepada mereka, bisa memutus ikatan karma dan mengkondisikan mereka terlahir di alam bahagia. Para leluhur akan bahagia dan merasa tenang apabila keturunannya bisa menjadi penerus untuk melakukan kebaikan. Karena welas asih menyembuhkan dan bersifat universal tanpa batasan. Tidak terpaku hanya melakukan ritual dengan persembahan. Tetapi melakukan sesuatu yang lebih meaningful, dengan merubah diri kita sebagai keturunannya, menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.

Energi yang telah bertransformasi, membuat kita bisa melihat dunia dengan pemahaman yang berbeda. Sering napak tilas, mencari dan  membalas kebaikan orang-orang yang telah berjasa kepada kita. Terutama orang-orang terdekat yang memberi efek langsung terhadap hidup kita. Meminta maaf atas kesalahan di masa lalu karena kurangnya kesadaran yang dimiliki saat itu. Melihat semua mahluk sebagai satu kesatuan. Bagian dari diri kita dan the universe.

Saya  merasakan seorang kerabat dekat energinya telah bertransformasi. Disebabkan karena penderitaan dan tekanan hidup yang dialami selama ini. Entah. Saya ikut bahagia. Setiap hari kerabat dekat memberi greetings dan pelukan kepada pasangan dan ketiga buah hatinya, yang sangat jarang dilakukan sebelumnya. Karena menyadari hidup ini annica dan segala sesuatu bisa terenggut tiba-tiba. Juga mulai menikmati hidup momen demi momen dan gemar berderma sesuai kemampuan. Kita semua mesti bersyukur di beri peluang untuk berbuat baik dan bertransformasi. Hanya dalam wujud sebagai manusia, transformasi bisa terjadi. Waktu sangat cepat berlalu tanpa kita sadari. Mulailah sadar sekarang dengan hidup mindfulness, sebelum semuanya terlambat. Sangat mengesankan ketika saya meminta bantuan kerabat memesan durian jatuh pohon, saat saya retreat di Ubud. Kerabat mengirimkan 14 buah durian sebagai hadiah. Saya bagikan kepada 12 peserta retreat dari manca negara yang memiliki high sense of appreciation. Memberi kepada orang yang tepat, di saat yang tepat sangat menyenangkan. Bukan suatu kebetulan kami masih bisa menikmati durian bagus di saat musim durian hampir usai.

Seorang kerabat, mengirim greetings dari Melbourne. Tengah mengikuti retreat dengan seorang ahli syaraf dari sebuah University popular yang tertarik meneliti penyakit Parkinson dan telah mengalami spiritual awakening. Kerabat merasa segar dan bugar. Kuat berjalan sejauh 8 km setiap hari di forest dekat valley dan retreat berlangsung dari pagi sampai dini hari selama 4 hari. Biasanya di Sydney, kerabat sering merasa lesu dan kurang fit. Terkadang perubahan tempat dan suasana diperlukan. Retreat diberikan secara gratis. Hanya sedikit donasi untuk biaya tinggal dan makanan di sebuah monastry. Kerabat berbagi pengalaman dan pemahaman baru yang di dapat dari retreat mengenai liberation. Saya selalu senang mendengarnya.

Dua hari sebelum hari raya Nyepi, saya menyempatkan diri melakukan apresiasi kecil dengan membeli bunga segar di sebuah toko bunga langganan bersama seorang teman. Memberi beberapa ikat bunga kepada partner bisnis keluarga yang pernah mengalami stroke. Bunga yang saya rangkai sendiri, saya kirimkan sebagai hadiah untuk kerabat lain yang kebetulan berulang tahun. Dan untuk seorang kawan lama, saya mengirimkan red roses, red gerberas, dan babys breath. Kawan menulis pesan terimakasih, terharu dan terkenang suami yang telah berpulang, sering memberi red roses. Sudah lama tidak ada yang mengirim bunga. Saya ikut terharu dan mengingat mendiang yang baik hati. Dengan melakukan hal-hal kecil dengan tulus akan memberi efek tak terduga bagi yang menerimanya.

Be soulful, be kind, be in love”

Beberapa tahun terakhir… Sering saya menemui orang-orang baru yang tidak saya kenal, tetapi sangat mengesankan.

Claire Ahn.

Bertemu saat retreat di Munduk, wanita yang pernah bekerja di perfilman Korea yang berpusat di New York menuntun saya. Ada benang merah yang menautkan kami berdua. Kasihnya yang tanpa syarat membuat saya terharu dan dia pantas menjadi pengayom banyak wanita yang memerlukan pelindung bersama seorang healer asal Inggris. Saat pandemi, selama 3 tahun saya aktif menghadiri workshopnya yang mengubah dan mentransformasi hidup saya.

Ibu Mangku penjual bubur.

Tanpa sengaja saya menemukannya saat retreat. Ternyata Ibu Mangku adalah penjual bubur Bali yang paling enak di Ubud. Bubur di banderol dengan harga hanya 7000 rupiah perporsi. Jam 8.30 am, bubur sudah habis. Pelanggan Ibu Mangku sangat banyak. Sering tamu dari Denpasar dan pecinta gowes. Saya tambah menyukainya karena bubur disajikan dengan alas daun. Terasa ada sentuhan alami dari alam. Ibu Mangku ramah dan bersemangat. Juga baik hati.

Ibu Puji, penjual durian di pinggir jalan.

Bertemu di ujung jalan pulang dari sebuah resort di kawasan desa Manggis. Saat itu saya di ajak seorang kawan untuk breakfast. Si ibu sangat baik hati. Orang tua tunggal dan mesti menafkahi keluarganya. Kami mendapatkan gratis durian dari tamu lain yang akan pulang. Karena mereka membeli terlalu banyak dan kalau di bawa pulang, kuatir mobil akan bau durian.

Putu Amed.

Saya mengenalnya dari seorang teman saat mengambil kelas spiritual. Sangat periang. Memiliki suami dari Norwegia. Saat Putu masih sangat muda, pernah melakukan keinginan mengakhiri hidup bersama sang buah hati yang masih bayi karena kalut rumah tangga dengan suami pertama. Sekarang Putu hidup bahagia dan menginspirasi banyak orang dengan kisah hidupnya, serta memelihara 5 villa, satu villa milik sendiri bersama suami. Saya menyukai cara Putu mengisi hari dan bermanfaat bagi sesama. Saat berkunjung, Putu memberi saya banyak tanaman dengan sambutan yang hangat.

Mendiang Mintarjo Tanu.

Pribadinya sangat periang, perhatian dan suka membantu. Memiliki energi positif dan semangat hidup yang tinggi. Saya terkesan saat melakukan digital detox, vacum menulis pesan selama beberapa pekan untuk memberi istirahat jari-jari tangan, Amin mengutus seseorang yang tinggal di Bali untuk menanyakan kondisi dan keadaan saya. Hati saya tersentuh dengan perhatiannya. Saya baik-baik saja. Amin dan istri juga sering memberi oleh-oleh belinjo crackers Aceh yang super tipis yang menjadi ciri khasnya. Kami bertemu terakhir di Medan, akhir tahun 2022, saat Amin dan istri menjenguk ibunya yang tengah ada gangguan kesehatan. Tidak ada yang permanen, itu pertemuan terakhir kami. Amin pergi bagaikan mimpi bersama cita-cita yang indah. Meninggalkan kesan mendalam kepada banyak kerabat. Selamat melanjutkan perjalanan, sahabatku. Semoga terlahir di alam bahagia.

Jiwa-jiwa yang menginspirasi. Melakukan sesuatu dengan sepenuh hati. Vibrasinya terasa menggema. Hati kita tidak bisa mengingkari. Kita bisa menangkap vibrasi kasih tanpa syarat, permata di dalam hati yang dipancarkan. Terimakasih Tuhan, atas berkah dan cinta kasihMu yang tak terlukiskan.

May all beings be happy n free from sufferings and cause of sufferings

❤️ you all

Dear Mr. Gede Mulyawan n Mrs. Setiawati, John, thanks so much for your contributions, kindness n unconditional love
Dear my sister Indra, my brother Agus Sukantha, my friend Sudi n Linda Lie, thanks for your inspirations
Dear Joji, my son, always thanks for your help to download this song

Quotes~by Jalal al~Din Rumi

Surrender (from tbe album free as a bird)~by Omar Akram

10 comments
1 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

“Your task is not to seek for love, but merely to seek and find all the barriers within yourself that you have built against it.

Menjelang akhir tahun kali ini agak berbeda dengan 2 tahun baru sebelumnya. Akhir tahun kali ini terasa begitu spesial dan sumringah. Banyak orang sudah tidak sabar untuk bepergian ke luar negeri. Atau sekedar berwisata di dalam negeri. Seiring dengan melunaknya aturan protokol covid dari berbagai negara. Jalanan tiba-tiba terasa padat. Bisnis menggeliat kembali. Terutama di pulau Bali, yang memang menggantungkan pedapatannya dari sektor pariwisata.

Seorang teman mengatakan, bisnis properti juga mulai mengalami peningkatan yang signifikan beberapa bulan terakhir. Banyak orang ingin segera merealisasikan mimpi-mimpi mereka. Karena menyadari hidup ini sangat rentan. Jika memiliki mimpi, lebih baik mereka wujudkan saat ini. Sebagian orang kesadarannya mengalami peningkatan dan menjalani hidup dengan lebih sadar. Dalam tiga tahun ini, kita telah belajar sangat banyak. Lebih memahami, hidup yang kita jalani di dunia ini tidak kekal. Sangat jelas ada takdir dan kekuatan lebih tinggi yang mengatur hidup kita. Dan kita tidak bisa lagi menjadi tinggi hati, tidak peduli, dan mengandalkan ego semata.

Suatu siang…
Tiba-tiba seorang teman mengirimkan pesan selamat hari Natal dan Tahun Baru. Saya membalas pesan teman. Setelah diperhatikan, photo profilenya ada salju. Saya tanyakan, ternyata teman tengah bekerja di Rumania. Saya ucapkan selamat menimba pengalaman baru di negeri orang. Teman mengucapkan terimakasih dan mohon didoakan kesehatannya. Saya kirimkan tulisan terakhir saya. Semoga bermanfaat dan bisa mengisi sepi. Mungkin saja teman membutuhkannya.

Tak di sangka seorang kerabat yang baru saya kenal kehilangan anak pertamanya 3 tahun yang lalu. Saat sang anak berumur 37 tahun dan belum menikah. Kerabat merasa sang istri yang menyebabkan kepergian anaknya. Sang istri terlalu perfeksionis dengan menaruh harapan besar dan mengontrol hidup sang anak, dalam hal status dan material. Semua hanya untuk ego. Suatu hari anak yang memiliki kecintaan pada musik, pergi dari rumah, membangun his own legacy dengan bekerja sangat keras. Hanya untuk menunjukkan kepada sang Ibu, bahwa dia juga bisa menjadi hebat dengan usahanya sendiri. Sampai suatu saat sang anak mengalami serangan jantung. Sang Ibu menangis di sebuah hospital dan berkata kepada sang anak untuk mengulang semuanya kembali dari awal. Namun sudah terlambat, sang anak tidak pernah bangun kembali.

Hati saya ikut larut bersama kepedihan hatinya. Saya bisa merasakan apa yang dirasakan kerabat. Memahami diri sendiri. Membuat saya lebih memahami orang lain.

Banyak orang penting yang datang termasuk salah satu menteri negara, memberi penghormatan terakhir. Mendiang banyak menjabat posisi penting di organisasi. Sang Ibu baru menyadari, tiap anak memiliki bakat dan jalan hidup yang mesti dilakoni. Sebenarnya jalan hidup anak juga ditentukan oleh karma kedua orang tua itu sendiri. Semua yang terlahir dikondisikan untuk memberi dan menerima pelajaran hidup satu sama lain. Untuk menjadi mahluk yang memiliki kesadaran lebih tinggi.

Sejak muda, kerabat melakukan pelayanan spiritual, dan mengajak saya menjumpai seorang Bhikkhu asal Sri Lanka, atas persetujuan saya, yang telah berusia 82 tahun di sebuah ruko sederhana 2 lantai. Wajah Bhikkhu tampak lebih muda 20 tahun dari usianya. Hanya memiliki masalah sedikit urat kejepit, karena salah posisi duduk. Sangat rendah hati dan sederhana. Sedikit bicara namun banyak tersenyum. Saya baru menjumpai 2 Bhikkhu yang agak berbeda, sangat sederhana, benar-benar ordinary. Yang pertama, Bhikkhu hutan Thailand yang sempat mengunjungi rumah kami beberapa tahun lalu, di ajak seorang kerabat dekat untuk memberi blessing. Menurut kerabat saat itu, kehidupan sekarang ini merupakan kelahiran terakhir Bhikkhu tersebut sebelum mencapai Arahat. Tidak ada aura orang penting di vibrasi energinya. No attachement. Bhikkhu di hadapan saya, juga menolak saya berlutut yang disarankan kerabat, saat di beri blessing. Saya mendapat hadiah buku Dhammapada dan beberapa buku lain dalam bahasa Indonesia secara gratis untuk di bawa pulang. Sekilas saya amati foto mendiang anak kerabat di dalam lemari kaca, dihiasi lilin dan insence stick electric mungil. So beautiful and simple. Wajahnya tertawa. Damai. Kata Bhikkhu, mendiang telah memilih kehidupan yang lain.

Hidup dan kehidupan memang seperti ini. Tidak pasti. Semuanya datang dan pergi. Kita mesti bisa menerima hidup dan kehidupan apa adanya. Sehingga penderitaan menjadi berkurang.

Saya mengirim pesan selamat hari Natal dan Tahun Baru kepada seorang kawan. Ternyata kawan tengah berada di Khao Yai dekat kota Bangkok untuk urusan bisnis selama beberapa pekan. Mengatakan awal bulan ini akan pulang ke Bali, untuk mengurus bisnisnya yang lain. Kawan menawari saya permen tamarind kesukaan Mama. Kawan juga mengatakan perlu tempat baru untuk usahanya di Bali, karena masa kontrak tempat lama sudah habis. Mungkin saya memiliki kenalan? Saya kontak seorang teman untuk menghubungi dan membantu kawan. Terdiam, saya rasakan sinkronisitas. Sebenarnya saya ada keperluan membeli t-shirt putih designer terkenal Thailand untuk kegiatan internal practices saya. Karena cocok dengan bahan, design, dan cuttingnya. Setelah sempat sedikit ragu, saya utarakan niat saya jika kawan ada waktu. Kawan mengatakan kalau titipan t-shirt, mudah untuk membelikannya. Terlebih karena merupakan signature items. Keesokan harinya, kawan berkabar sudah membelikan t-shirt titipan saya dan berhasil mendapatkan 2 buah size yang saya inginkan.

Saya sekarang lebih yakin dengan intuisi saya. Jika terjadi sinkronisitas, saya mesti mengambil kesempatan itu, karena the universe telah berkolaborasi membuat mimpi saya menjadi nyata. Tidak melekat dan surrender, membuat manifestasi mudah terjadi.

Saya tengah mencoba membantu healing seorang kerabat yang tengah mengalami masalah relationship dengan pasangannya, dan memiliki kesulitan untuk meredam emosi serta tidak memiliki kesabaran, selama 3 pekan berturut. Saya menanamkan benih kebiasaan baik tanpa syarat. Di hari-hari terakhir healing, saya memerlukan video bagus motivasi kebaikan, yang lupa saya save untuk files. Video ini sangat berhubungan dengan masalah yang di alami kerabat. Saya cari di internet tetapi tidak berhasil menemukannya. Saya surrender. Beberapa hari kemudian, ada seorang kerabat lain mengirimkan video yang saya perlukan, dengan embel-embel pesan, “Video ini sangat bagus dan mesti di tonton”. What a little miracles.

“It,s not important what your heart hear. What is important is that you learn to listen.”

Di akhir tahun…
Banyak kawan datang ke Bali dan jalanan mulai melambat serta macet di mana-mana. Seorang kawan transit beberapa jam di Bali sebelum terbang ke Korea bersama keluarganya, karena kotanya tidak memiliki international airport. Kawan mengajak saya bertemu di coffee shop di sebuah mall terkenal yang merupakan pusat macet, di Kuta area, dan membawakan 2 kotak bakpao terkenal dari kotanya. Saya menolak. Bagi saya cukup menghabiskan energi pergi dan pulang dari tempat itu yang saya dapat dari pengalaman sebelumnya. Lebih baik energi, saya simpan untuk keperluan healing. Saya mengajak kawan bertemu di dekat bandara. Tidak begitu jauh dari tempat saya tinggal. Kami bertemu di halaman depan sebuah restoran besar, di jalan Kediri Tuban, setelah kawan menghabiskan makan siangnya di sebuah kedai Vietnam, pilihan anaknya, di jalan Legian.

Pasangan teman dari Holland, tengah berlibur ke Bali, di masa pensiunnya, dan menyukai tanaman dan bunga. Kebun rumah mereka yang di Holland, sering menarik perhatian teman-temannya. Tanaman mereka bisa berbunga dalam kurun waktu yang lama. Mereka sempat memperlihatkan video dan foto-foto. Memang tampak asri dan indah. Ada ide memberi kegiatan yang berhubungan dengan hobi mereka karena masih tinggal di Bali sampai musim semi tiba. Memberi aktifitas membuat kebun yang indah penuh bunga dan melatih staf di penginapan tempat mereka menginap saat ini. Saya akan membeli dan mengirimkan beberapa bunga, tanaman, dan alat berkebun untuk mereka. Kebun yang indah akan memberi nilai tambah kepada penginapan tersebut. Bunga memiliki energi yang besar, karena kebanyakan dari energi berkumpul di situ. Oleh sebab itu semua mahluk menyukai bunga yang merupakan simbol dari keindahan sekaligus kehidupan yang tidak permanen.

Di satu sisi…
Anak kerabat dekat tengah mencari jati diri di masa remajanya. Di rumah memiliki masalah relationship dengan keluarganya. Suka menyendiri dan ingin mengalami hidup sendiri. Orang tuanya menolak. Kebetulan saya pernah mengambil kelas NVC (Nonviolent Communication) dan mendapat kesempatan untuk mempraktekkannya. Mengundang sang anak tinggal bersama kami untuk beberapa hari setelah meminta persetujuan kedua orang tua dan anak itu sendiri. Di dalam sebuah relationship penting melihat needs dari orang lain dan perlu memberi ruang dan waktu. Tidak ada satu orang pun yang suka di kontrol. Semua mahluk memiliki kehendak bebas untuk mengembangkan eksistensi mereka. Saat orang lain merasa nyaman dengan kita, semua isi hati akan tercurahkan dan mempercayai kita. Dengan mendengarkan tanpa judgements, proses healing akan terjadi.

Seorang sahabat menutup permanen restoran yang dikelolanya di daerah Petitenget. Karena harga sewa tempat usaha mereka dinaikkan sebesar 50%. Terasa berat bagi sahabat, terlebih baru saja mengalami bisnis sepi karena pandemi. Saya di undang dan datang bersama anak kerabat dekat yang tengah tinggal bersama kami. Mendukung sahabat dengan hobi lamanya, yaitu melukis. Semoga sahabat mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan di sisa hidupnya yang telah memasuki usia senja. Sering rintangan hidup mengarahkan kita ke tujuan hidup yang lebih tinggi. Sudah saatnya bagi sahabat untuk hidup lebih rileks dari kerja keras selama ini dan mempraktekkan spirituality. Memberi cukup waktu untuk diri sendiri dan keluarga. Life is short and precious. Hampir semua furniture dan asesoris restoran di lelang dalam waktu satu bulan. Saya mendapatkan mother of pearl hanging lamp panjang idaman saya dan akan mengisi kebun pond meditasi. Sekaligus mengenang sahabat lewat sentuhan hasil karyanya.

Teman dari Penang mengirim pesan akhir tahun.
Mereview sepanjang tahun 2022. Dan mengatakan hal terindah yang dilakukannya adalah berbagi kamar dengan saya dan seorang kawan lain saat retreat di bulan September yang lalu. Pada awalnya teman menginginkan kamar untuk 4 orang, dipakai sendiri karena kuatir covid. Kamar saat itu sudah full. Namun akhirnya teman berubah pikiran, karena ada dasar tenggang rasa di hatinya. Sebelum tidur, saat kami berdua, teman mengatakan, nyaman berbincang dengan saya karena saya pendengar yang baik. Teman juga sempat menangis di hadapan saya di pertemuan ke-empat, saat merelease emosi terpendam tentang anak-anaknya dan mengatakan pertama kali bisa genuine terhadap diri sendiri. Kedepannya berusaha tidak menaruh harapan yang tinggi terhadap apapun, seperti yang saya sarankan. Karena akan membuat kecewa di saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Saya ikut bahagia teman merasakan damai.

Teman retreat lain berkunjung ke Bali bersama suaminya, seorang French chef yang mengajar di sebuah sekolah kuliner terkenal Prancis di Malaysia. Dari Nusa Penida setelah aktifitas snorkeling, mereka menuju Pura Uluwatu menonton kecak dance, saya ikut menemani. Ini merupakan pengalaman pertama saya. Suasana terasa gegap gempita, indah dan berwarna. Cuaca senja itu juga tampak bersahabat, setelah sempat di guyur hujan lebat di sertai angin kencang beberapa pekan terakhir. Setelah dance berakhir, ada sekitar 600 turis lain menunggu show selanjutnya. Sunset di ujung samudera Hindia sedikit tertutup awan di tengah puncak tarian. Sepasang penjor dan umbul-umbul tampak gemulai melambai, meliuk di tiup angin. Langit indah menawan, bersemu biru, jingga, dan lembut magenta. Semburat awan putih bak lukisan. Seakan ikut menjanjikan harapan indah di tahun baru ini.

Setelah itu kami dinner khas Bali bersama di daerah Nusa Dua. Keesokan harinya kami tidak bisa bertemu karena padatnya kegiatan trip mereka kali ini. Saya senang mereka menikmati waktu mereka di Bali. Teman mengirim pesan terimakasih dan sangat terkesan telah menerima mereka dengan hangat. Berjanji mengajak ke restoran favorite mereka, jika saya berkunjung ke Kuala Lumpur di lain waktu.

Bukankah indah dan manis? Kasih datang kepada kita. Begitulah cara energi bekerja. Apa yang kita pancarkan akan kembali kepada kita. Strong good intentions menggiring good energy. Niat tiba, energipun tiba. Seperti prinsip taiji. Saya bersyukur dan berterimakasih, juga terkesan, energi saya sekarang cukup kuat menarik hal-hal yang baik. Saya akan lebih tekun berlatih lagi. Sehingga bisa menarik hal-hal yang lebih besar dan memberi manfaat bagi diri sendiri dan sesama serta harmonis dengan alam semesta.

You have to grow from the inside out. None can teach you. None can make you spiritual. There is no other teacher, but your own soul.”

Namaste…

May all beings be happy n free from sufferings and cause of sufferings

❤️ you all

Wishing you a happy n prosperous New Year 2023. May all your goals n dreams come true.

Dear all family
Dear Pak Budiman Handjaja, Bu Wike, n friends from Circulation of Qi for Health Bali
Dear dr Benny Atnil n friends from Prana BSD
Dear Anny Go, Bagus Wijaya, n friends from FBC Bali
Dear Bu Astiti Hanati n friends from BMC
(My deepest gratitude and thank you for your unconditional love for giving me this opportunity n helping me grow)
Dear Fami Maliki, thanks for your beautiful photo choises
Dear Joji, my son, as always thanks for your help to download this song

Quotes-by Rumi, The Grounded Path Saragasch, Swami Vivekananda
You n Me-by Pedder B. Helland

4 comments
5 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

A human being is a part of the whole called by us universe, a part in limited time and space. He experiences himself, his thoughts and feeling as something separated from the rest, a kind of optical delusion of his consciousness. This delusion is a kind prison for us, restricting us to our personal desires and to affection for a few persons nearest to us. Our task must be to free ourselves from this prison by widening our circle of compassion to embrace all living creatures and the whole of nature in its beauty.”

Hari terakhir retreat di sebuah resort di daerah Bentong, Pahang, Malaysia.

Suatu pagi…
Teman sekamar mengajak saya untuk healing session dengan salah satu peserta senior. Karena memang suka belajar, dan terbuka kepada hal-hal baru, saya ikut menemani. Kebetulan saya memang orang pagi. Kami hanya bertiga di depan aula retreat. Tampak aula masih sepi. Teman memulai her healing session. Saya amati teman bergerak seperti melakukan gerakan senam ringan, sebelum akhirnya menangis halus. Agak kaget dengan apa yang terjadi, saya bergegas ke toilet, mengambil tissue dan memberikannya kepada teman. Saya lihat ada satu orang lagi datang dan di heal. Badannya bergerak, energinya mencari keselarasan. Saya pikir menarik juga. Maksud hati, hanya mengantar teman, akhirnya saya mengikuti healing session. Yang membuat saya terharu, senior melakukannya tanpa memungut biaya. Sebuah pelayanan di sela jeda waktu retreat. Saat di healing tidak terjadi sesuatu pada diri saya, badan saya diam, tidak bergerak. Namun selanjutnya dalam hitungan detik, saya mendesah dan seolah berbicara kepada diri sendiri. Setelah itu saya menangis sangat-sangat keras…boleh di bilang meraung…sebuah tangisan yang menyayat hati dan dalam. Padahal tidak ada yang menyakiti perasaan saya saat itu…Kaget sekali, saya seperti mengamati diri saya sendiri…saya banyak mengucapkan permintaan maaf dan penyesalan…ada terlontar kata-kata tentang keinginan untuk memperbaikinya…dan berulang mengucapkan terimakasih kepada Tuhan karena telah diberikan kesempatan. Selesai session, teman memberi tissue yang tadi saya berikan. Kenyataaannya, saya yang lebih memerlukannya. Mata saya terlihat sembab. Setelah itu, saya ingin tahu apa yang terjadi dan mendapat informasi, emosi blockages saya di heal 20 tahun ke belakang. Karena saya siap berkat sering latihan dan meditasi, serta sudah waktunya. Sudah takdir hal ini mesti terjadi dengan approval tes kinesiologi. Inner child saya setuju dengan proses healing ini. Dari pengalaman saya yang lalu, saya amati, Tuhan sering berbicara kepada kita, saat tidak ada ekspektasi di dalam diri kita. Setelah itu saya merasa sangat lelah. Dan memerlukan air mineral. Sekaligus hati terasa plong. Seolah ada beban berat yang saya pikul selama ini, terlepas.

Tiba di Bali, saya merasakan hati yang ringan dan damai. Keesokan harinya, saya bertualang ke 3 cafe di daerah pegunungan Kintamani, sendirian. Entah, batin menyuruh saya ke sana. Saat itu semua terasa indah dan seems to be in the right time and in the right place…sebuah aktifitas grounded yang tepat…What a wonderful world.

Seiring dengan latihan yang rutin saya lakukan. Saya berlatih lebih mendengar suara batin. Sekilas menengok ke belakang. Saya temui ada seorang Master yang melekat kepada status Master (Guru) nya. Saya terkesima saat saya memanggil hanya namanya, sang Master mempermasalahkannya. Terasa judgemental and controling. Saat meditasi, saya mendapat petunjuk, untuk mengekspresikan perasaan yang saya rasakan. Saya menulis email yang tidak akan pernah dilupakannya karena menurut Master itu, saya orang pertama yang berani melakukannya. Bahkan Gurunya tidak pernah meragukannya. Saya hanya mengikuti suara batin. Semoga Master berubah.

Seorang Master lain memperlakukan saya dengan kasar dan tidak sabar di depan teman lain, yang membuat saya menangis sesenggukan di dalam kendaraan yang membawa saya pulang, di hari terakhir kelas. Hal ini saya lihat dan dengar terjadi juga dengan teman-teman lain yang pernah belajar kepadanya, karena Master sangat kaku dan kukuh dengan prinsip-prinsip yang diyakininya. Tanpa disadari, sering meremehkan dan menyakiti perasaan murid. Inner child saya menginginkan saya melakukan sesuatu. Dan kali ini saya juga tidak tinggal diam dan mengirimkan email kepadanya. Saya ungkapkan perasaan saya dan mengatakan saya tidak bahagia dengan perlakuannya. Dan jangan pernah mengulangi perlakuan tersebut kepada saya atau kepada siapapun. Sebuah trauma mendalam yang pernah saya alami di masa remaja, karena tidak berani bersuara membela diri, untuk sesuatu yang tidak saya lakukan, sudahlah cukup. Emotion blockages di waktu lampau belum tuntas saya sembuhkan, saya tidak mau menambah dengan emotion blockages yang baru. Sang Master meminta maaf dengan lembut dan menawarkan waktu siang khusus bersamanya, membahas materi yang tidak saya mengerti bersama seorang kawan. Saya rasakan trauma masa lalu saya, sudah lebih baik. Proses latihan yang rajin saya lakukan membuahkan hasil. Saya mulai berteman dengan Diri saya yang sejati. Vibrasi yang kita pancarkan, bisa dirasakan orang-orang di sekitar kita. Dengan rutin berlatih membuat vibrasi kita tambah lama akan semakin kuat dan mengubah cara orang lain memperlakukan kita. Pada dasarnya, semua orang sebenarnya baik. Tidak ada manusia yang sempurna. Sekalipun mereka menyandang gelar Master, tetaplah manusia biasa yang masih berproses. Master (Guru) tidak selalu benar. Guru yang saya perlukan adalah Guru yang juga mau mendengarkan, simbol dari kerendahan hati dan bisa membawa saya ke pemahaman yang lebih dalam. Menyandang gelar Master sebenarnya sangat berat. The real Masters semestinya sosok manusia yang sudah memiliki kualitas diri less ego, less anger, little hatred, and less of fears. Entah kenapa, di dunia ini banyak orang yang sangat menginginkan gelar ini padahal belum tentu memiliki kualitas seorang Master.

Master mau mendengar dan ada niat untuk berubah menjadi pertimbangan saya dan bukti dari ketulusan hatinya. Saya sudah memaafkannya, sebelum saya mengirimkan email. Tidak bisa melupakan dan memaafkan hanya akan membebani batin saya. Terlepas dari keinginan untuk mendapat persetujuan dan rasa takut membuat saya bebas mengemukakan isi hati saya. Bukankah ini sesuatu yang sangat indah?

Teringat cerita seorang teman. Siddartha Gautama di jamannya juga mengalami pertentangan batin dengan Guru spiritualnya, yang mengharuskan bertapa dan menyiksa jasmani dengan berpuasa ekstrem hingga tinggal tulang belulang. Setelah 6 tahun, tidak ada jawaban yang di terima. Siddartha tersadar, merasa hal itu tidak benar dan mendengarkan suara batin dengan mengambil Jalan Tengah saat ditawarkan semangkok nasi. Siddartha juga minum air dan mandi di sungai. Hal ini membuat Siddartha kehilangan 5 pengikutnya, yang beranggapan Siddartha telah menyerah menjalani hidup sebagai seorang pertapa. Bahkan pertapa yang meramal Siddhartha akan menjadi seorang Buddha juga meragukan hasil ramalannya sendiri dan mengatakan Siddartha telah gagal. Beberapa hari kemudian, setelah tubuhnya kembali kuat, Siddartha bermeditasi di bawah pohon Bodhi dan mencapai pencerahan sempurna. Sebelum berpulang, Buddha bersabda kepada murid-muridnya untuk tidak sekedar mengikuti pemimpin, tetapi harus menjadi terang bagi diri sendiri.

Dengan rajin melepas fears perlahan love akan muncul. Saat kita melampaui ketakutan yang tertanam di alam bawah sadar, suatu saat, kita akan sering menemukan aha moment, dan menemukan kebenaran yang lebih sejati. Ini memerlukan latihan yang konsisten. Dan saya menyadari ini akan memakan waktu yang sangat lama…kemungkinan besar akan menghabiskan waktu sepanjang hidup saya. Tetapi semuanya terasa terbayarkan dengan progres yang saya dapatkan. Dan saya selalu senang melakukannya.

Saya banyak menemui komunitas atau orang-orang baru yang membantu proses pembelajaran saya. Suara batin sangat penting kita dengarkan. Semakin sering didengarkan, kita akan lebih sensitif dan batin akan sering berkomunikasi dengan kita. Membimbing dan memberi kita petunjuk ke arah tujuan hidup kita yang sebenarnya di dunia ini.

Akhir-akhir ini…
Saya juga sering menerima kebaikan yang tulus dari keluarga, kerabat, maupun orang-orang yang baru saya kenal. Dan saya merasa nyaman dan pantas menerimanya. Saya juga sering ingin berbagi. Selalu ingin bantuan yang diberikan di terima oleh orang yang tepat dan bermanfaat. Tidak melupakan orang-orang yang telah berjasa kepada saya. Dan memperhatikan mereka. Baik yang mengajar saya dengan cara yang baik atau dengan cara yang negatif. Bagaimanapun, karena mereka, saya bisa belajar, berlatih, dan mendapat kesempatan emas untuk menaikkan kesadaran saya.

The most basic and powerful way to connect to another person is to listen. Just listen. Perhap the most important thing we ever give each other is our attention…A loving silence often has far more power to heal and to connect than the most well-intentioned words.”

May all being be happy n free from sufferings and cause of sufferings

❤️ you all

Dear PK Chan n Francisca, thanks for your unconditional love
Dear Yenche, thanks for your inspirations
Dear my son, Joji, thanks for your faithful n kindness to help me to download this song

Quotes-by Albert Einstein, Rachel Naomi Remen
You and Me-by Anne Trenning

4 comments
7 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail


Aroma lembabmu
Menyatu
Menyiratkan aroma ibu pertiwi
Energi selaras dan harmonis
Mengundang mahluk bumi
Bahkan yang tak pernah ada
Bersiap mengisi
Ruang di sini

Sepanjang memandang
Kulihat keindahan serta keindahan
Bertanya jauh ke dalam
Keadaan di sini berubah
Ataukah
Sudut pandangku yang lalu
Telah lapuk?

Kutebak capung merah singgah
Terpesona wangi Wijaya Kusuma
Yang sumringah
Sekejap capung putih mengitari
Terbang bersama bak sejoli
Tabuh dendang alam
Mulai bermekaran

Prabu
Biar aku nikmati
Lebih lama
Dan dalam
Juga harap berpendar
Menyirami semua mahluk

 

0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

KAIZEN HEALING

by Surijani

Small actions are at the heart of kaizen. By taking steps so tiny that they seem trivial or even laughable, you’ll sail calmly past obstacles that have defeated you before. Slowly – but painlessly! – you’ll cultivate an appetite for continued success and lay down a permanent new route to change.”

Filosofi Kaizen…

Istilah ini pertama kali saya dengar dari anak bungsu pemilik bank swasta terbesar di Indonesia. Saat itu kami satu group dari daerah melakukan kunjungan ke salah satu pabrik rokok paling ternama di kota Kudus atas undangan mereka. Dalam perjalanan di dalam bus, bapak pimpinan bank ini mengenalkan istilah kaizen, memperbaiki manajemen secara terus menerus. Dan berhati-hati di dalam mengikuti investasi yang lagi trend. Karena segala sesuatu saat mencapai puncak, biasanya akan mengalami siklus turun. Di sinilah pentingnya kaizen, saat siklus turun kita bisa membeli investasi bagus dengan harga murah, karena siap dengan hard cash dan menunggu saat yang tepat. Tampaknya Bapak ini memahami cara kerja energi, tentang filosofi yin and yang. Segala sesuatu di dunia ini mengikuti siklus kehidupan dan tidak ada sesuatupun yang permanen dan berlangsung selamanya.  Alam semesta berserta isinya bergerak dinamis dan berevolusi, mengalami perubahan. Untuk bertahan kita mesti selalu memperbaiki diri mengikuti jaman.

Tanpa terasa enam tahun telah berlalu…Saat ini saya mengamati, tengah mempraktekkan kaizen. Bukan sebagai perusahaan, tetapi sebagai manusia yang terus memperbaiki dan membenahi diri di dalam. Saat ini saya menyukai bersih-bersih rumah, juga persediaan makanan yang ada di dalam referigerator dan freezer.

Suatu hari saya melihat persediaan insence stick untuk puja rutin mulai menipis. Alih-alih berencana membeli, saat bersih-bersih, saya menemukan insence stick yang persediaannya cukup untuk 3 tahun! Kebanyakan insence stick saya beli atau merupakan oleh-oleh dari luar negeri. Sudah berumur belasan tahun, memiliki ukuran pendek tanpa tangkai dan smokeless. Aroma wanginya seperti ritual spa. Ada wangi rose, lavender, frangipani. Biasanya saya akan menyimpannya kembali karena merasa sayang untuk menggunakannya. Di kulkas dan freezer, saya juga banyak menemukan makanan yang hampir kadaluarsa. Langsung saya manfaatkan dan sebagian buat makanan anjing liar di luar yang perlu perhatian serta burung juga semut-semut di halaman rumah. Terlebih saat pandemi, saya merasakan banyak dari kita membeli lebih dari yang kita butuhkan. Sering karena tenggang rasa membantu teman. Di banyak belahan bumi, sampah masker dan kemasan makanan pun jadi bertambah menumpuk karena pesanan makan on line. Banyak orang tiba-tiba mempunyai hobi membuat kue di rumah. Penjual alat dan bahan kue mendulang keuntungan yang sangat besar. Banyak pula yang mengalami obesitas dan kadar gula di dalam darah mengalami peningkatan, terutama para lansia, yang ruang geraknya menjadi terbatas. Praktek Kaizen menyadarkan kita. Saya mulai memiliki pemahaman lebih mendalam, segala sesuatu mesti bermanfaat dengan baik dan mulai mempraktekkannya. Segala sesuatu diperlukan secukupnya, semakin sederhana semakin baik. Yang tidak diperlukan lagi, saya berikan kepada yang memerlukan atau di jual secara on line. Rumah menjadi bersih dan ringan. Energi bersirkulasi dengan lancar tanpa halangan. Saat bersih-bersih, saya juga menemukan kembali kartu akses dan kunci yang sempat hilang di tempat yang tidak saya duga. Karena energi yang ringan, kita bisa menangkap petunjuk malaikat pembimbing yang menuntun kita. Proses ini mesti kita lakukan secara berkesinambungan.

Energi baru kita, akan menarik hal-hal yang sesuai dengannya bahkan terkadang sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan dan pikirkan. Kita akan menyukai hal-hal baru, yang memperkaya batin kita. Kapasitas kita untuk memahami sesuatu juga ikut berkembang. Konsep ‘less is more dan simple is beautiful’ akan kita pahami maknanya secara lebih mendalam, bukan hanya sebatas kata.

Suatu kesempatan…Sahabat lama, istri seorang kerabat dekat yang menetap di Vietnam, menulis pesan akan mengunjungi suaminya di Bali selama 3 malam. Karena mendengar ada sedikit gangguan kesehatan. Kami makan dimsum bersama di sebuah mall di daerah Jimbaran. Sahabat mengajarkan saya natural detox untuk membersihkan toxin di dalam saluran pencernaan kita. Dengan 12 gelas air hangat di campur 1/2 sdt raw seasalt organic, di masing-masing gelas, di saat bangun pagi dan kondisi perut kosong. Di minum dengan sela waktu 5 menit. Waktu jeda, baik digunakan untuk olah raga ringan, menggerakkan badan ke kanan dan ke kiri. Biasanya saat gelas ke 10, proses cleansing akan terjadi. Mulai sering ke toilet. Sehingga perlu menyisihkan waktu 1 hari khusus untuk detox. Malam hari untuk mengembalikan tenaga, disarankan minum air bubur kacang hijau atau bubur cair hangat dengan seasalt. Sahabat sekarang rutin melakukannya setiap enam bulan, karena telah merasakan hasilnya, sebelumnya setahun hanya sekali. Saya seperti mengulang beberapa pelajaran di masa lalu, yang perlu saya realisasikan saat ini. Tubuh kita perlu diperhatikan. Bertahun-tahun kita memasukkan sesuatu berdasar keinginan, kesenangan dan nafsu duniawi kita. Bukan berdasar apa yang tubuh kita perlukan. Tubuh perlu di detox supaya kondisinya tetap harmonis dan balance. Saat mulai peka, kita akan bisa memahami apa yang diperlukan tubuh kita. Dan kecenderungan untuk mengeksploitasi tubuh tanpa sadar menjadi berkurang.

Suatu hari di waktu pagi…Tanpa sengaja saya diperkenalkan dengan seorang pelatih ping pong oleh seorang kerabat dekat di daerah Nusa Dua. Saat pertama berlatih ping pong, saya merasakan ada chemistry. Saya jadi teringat dengan tetangga di masa kecil yang memiliki meja ping pong, dan sering mampir ke rumahnya tanpa pernah berlatih serius, karena merasa kurang nyaman dan merasa ping pong tidak mewakili karakter saya yang pemalu. Saat itu saya belum mengenal diri saya yang sejati dan belum memiliki Self-Love yang sebenarnya. Bukan suatu kebetulan, pelatih saya yang sekarang memiliki elemen diri yang harmonis dengan elemen diri saya. Jadi Bapak ini bisa melengkapi kekurangan saya dan bisa mengarahkannya ke arah yang baik dan benar. Bapak pelatih mengatakan, pingpong merupakan olah raga yang paling rumit. Namun tidak membuat tubuh kita terlalu lelah, walau lama bermain.

Selain ping pong, saya juga tertarik latihan archery. Bagi saya archery memiliki sisi yang indah. Saya menyukai segala sesuatu yang indah, memerlukan fokus serta konsistensi.

Saat saya berada di Jakarta…Seorang kerabat Jepang meminta bantuan untuk mengunjungi sebuah cafe di daerah Tebet, yaitu Kouji Genki Project. Kerabat belum memiliki kesempatan untuk datang ke Jakarta. Cafe ini sangat spesial karena memiliki barista dengan kebutuhan khusus dan baru grand opening di bulan Agustus. Cafe ini juga memperkerjakan beberapa staf autis. Saya mengamati seorang staf yang melayani saya, sangat aktif mondar-mandir namun sangat helpful. Anak-anak autis kalau diarahkan baik, juga bisa bekerja dan berkarya seperti anak lain. Barista ini merupakan generasi ke-3 dari veteran Jepang PD ll yang membantu pejuang Indonesia. Salah satu dari 107 veteran yang makamnya tersebar di Kalibata, Medan, Jogya, serta Surabaya. Di lantai 2 terdapat museum dan foto-foto bersejarah. Jika datang dalam group bisa menyaksikan videonya dari screen. Foundation ini banyak membantu bukan hanya kalangan Japindo (Japan Indonesia), tetapi juga warga lokal yang tersebar di Indonesia.

Setelah melakukan praktek dan latihan yang intens, saya memahami, mengikis samsara adalah sesuatu yang sangat penting. Suatu proses panjang dan terlihat sia-sia dengan kurun waktu yang lama. Banyak yang tidak sabar dan melupakan proses ini. Menginginkan hasil yang instan. Sebagian melakukannya dengan cara terbalik dan banyak melakukan pengekangan yang hasilnya sangat berbahaya dan menyebabkan stres bertambah. Andai sabar melakukan latihan di sela-sela kesibukan…lambat laun kita akan bisa melihat dan merasakan hasilnya. Dengan intens mengikis samsara, energi kita menjadi ringan. Sumbatan meridian banyak yang terlepas, mengakibatkan perubahan dan transformasi energi di dalam diri. Kita seperti terlahir kembali dan memiliki pemahaman baru yang lebih dalam. Saat itu, segala sesuatu seolah berada pada tempatnya, sesuai dengan kapasitas latihan yang kita lakukan dan seberapa dalam tingkat samsara yang kita miliki. Tiba-tiba secara otomatis, penampilan kita menjadi sederhana, bisa mengurangi makan daging, shopping, hal-hal yang membuat kecanduan, bergosip ria, dengan alami, tulus, tanpa paksaan. Menjadikan diri kita, pribadi yang lebih baik dan komplit dari diri kita sebelumnya.

The Kaizen Philosophy assumes that our way of life – be it our working life, our social life, or our home life – deserves to be constantly improved.”

May all beings be happy n free from sufferings and cause of sufferings

❤️ you all

Quotes-by Robert D. Maurer, Masaaki Imai

Rose Petals-by Peder B. Helland

(special thank you to my sister, Indra, who has introduced this song, n my son, Joji who helped me to download this song)

thanks for the inspirations to Armand Hartono,Vanessa, Pak Mang Beta Club, Yachiyo-san

my deepest gratitude to Fahmi Maliki for his contributions to katalis.life

17 comments
3 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

BEING GRATEFUL

by Surijani

“Continuous practice, day after day, is the most appropriate way of expressing gratitude. This means that you practice continuously, without wasting a single day of your life, without using it for your own sake. Why is it so? Your life is a fortunate outcome of the continuous practice of the past. You should express your gratitude immediately”.

Sepanjang hidup…
Saya menyukai kebebasan berekspresi, berpikir, berbicara, tanpa judgements. Boleh di bilang these are my true colors personality. Dan akhir-akhir ini saya intens membiarkan my true colors semakin bertumbuh dan bersinar. Setelah menyadari hal ini sangat penting dan tidak boleh di pendam apalagi diabaikan. Saya memilih kedamaian dan courage. Menghindari energi negatif dan konflik. Setelah solid dan memahami diri, saya otomatis juga memperlakukan orang lain seperti saya memperlakukan diri saya sendiri.

Kembali ke Auckland, NZ, setelah waktu yang lama, membuat saya semakin terhubung dengan diri sendiri. Di sana teman sangat terbatas dan semua orang fokus melakukan aktifitasnya masing-masing. Tidak ada waktu menciptakan drama kehidupan yang menghabiskan energi, juga basa-basi. Perasaan sepi yang pertama hinggap, perlahan mulai memudar. Menjadikan diri sendiri sebagai sahabat adalah tindakan tepat dan bijak. Karena diri sendiri yang akan menemani kita sampai akhir hayat. Energi yang tak tersia-sia, menjadikannya fokus dan terkumpul. Saya rasakan jelas meluber, saat meditasi yang rutin saya lakukan. Hal itu tanpa terasa, kembali membawa saya ke alpha state. Relax state.

Saat energi kita berubah, kita akan terkesima banyak hal yang berubah dengan diri kita. Seperti selera makanan, pakaian, teman, lingkungan, bahkan destinasi yang kita tuju. Pola makan juga mengalami perubahan. Sehari cukup hanya sekali makan. Itupun dalam porsi kecil. Selebihnya hanya buah-buahan. Semua terkesan ada polanya. Mengikuti pola energi yang kita miliki.

Sydney…
Di sebuah kesempatan…
Saya duduk tenang di sebuah taman belakang kumpulan restoran, menunggu kerabat dekat yang tengah konsultasi ke dokter. Saya tidak boleh menemani karena protokol covid. Dalam diam, saya mengamati ada pesawat lewat…anak bermain…orang bercakap-cakap…orang-orang bekerja…
It’s so simple and beautiful. Andai desires tidak terlalu lekat menguasai diri kita, semua terasa lambat dan damai. Indah dan berarti.

Suatu hari saat lunch time…
Saya dan kerabat dekat masuk ke sebuah restoran Vietnam. Ada pilihan Pho vegetarian untuk kerabat. Di sebelah meja kami, yang letaknya tepat di depan pintu masuk, terlihat seorang wanita paruh baya tengah menyuapi ibunya yang memiliki gangguan saraf motorik. Tak lama kemudian, kursi yang sama, diduduki seorang tuna netra, yang makan sendirian…Tanpa mengharap dikasihani. Sangat mandiri. Kelihatannya itu meja favorit pengunjung disabled, karena paling mudah di jangkau dan leluasa untuk keluar. Di sini merupakan hal yang lumrah melihat people with disabilities di sekitar kita. Hak dan kebebasan hidup mereka sama dengan kita yang masih sehat. Terlebih dengan adanya fasilitas lengkap yang disediakan pemerintah untuk memudahkan aktifitas mereka.

Setelah melakukan check up rutin, secara mendadak…saya diharuskan menjalani operasi. Ada penebalan di dinding rahim. Pertama saya tenang. Kerabat bertanya apakah perasaan saya baik saja? Entah, kali ini ada perasaan kuatir. Sangat berbeda dengan perasaan saat operasi sebelumnya. Begitu banyak hal yang terjadi selama pandemi ini. Hidup dan mati hanya sebatas selaput tipis. Tanpa disadari air mata menitik. Semoga semuanya berjalan dengan aman, mudah, dan lancar. Karena saya mencintai hidup saya. Masih banyak hal yang ingin saya lakukan untuk pelayanan. Waktu saya di dunia ini sangat berharga. Bisikan lembut dokter anestesi, you are in good hands, terasa lega dan menenangkan.

Singapura…
Saya bertemu kerabat yang tengah menemani suaminya kemoterapi. Kami dipertemukan secara ajaib, atas kuasa Tuhan. Malam sebelumnya saya berkata di dalam hati, bahagia andai ada teman di sini. Bukan suatu kebetulan, kerabat yang saya temui tinggal di satu kompleks hanya beda tower. Entah…Saya berusaha menjadi mindful dan present untuk segala sesuatu yang unfolding di hadapan saya. Memiliki kesempatan untuk napak tilas, menemui orang-orang yang berjasa di masa lalu, yang tanpa sadar kurang saya perhatikan. Juga berkesempatan bertemu kerabat lain dari Bali. Sebelum dia menjalani operasi punggung di Gleneaglas hospital. Kami menghabiskan waktu yang indah, kuliner bersama di sekitar Bugis area.

Saat pulang dari makan pagi di jalan Batu. Saya di jemput pengemudi online wanita. Dia bercerita, suaminya mengalami stroke sudah lama sekali. Saat ini dia menjadi pencari nafkah tunggal untuk membiayai keluarga. What a beautiful personality. Dulu wanita ini adalah security sebuah perusahaan terkenal. Melihat semangatnya yang tinggi, ramah, dan positif, timbul keinginan membayar lebih. Semoga pemberian ini bermanfaat.

Saat itu, saya juga tengah memantau perkembangan seorang kerabat dekat yang mesti rutin menjalani terapi siltuximab, sejenis kemoterapi untuk penderita autoimun, setiap 3 minggu sekali selama 2 tahun di sebuah hospital. Setahun sudah terlewati, masih tersisa satu tahun terapi untuk dijalani. Semua dilakukan sendiri dan mandiri. Terkadang jarum suntik tidak masuk dengan baik ke pembuluh vena dan mesti di ulang sampai 3 kali. Saat saya tanyakan kondisi, kerabat sangat tegar dan mengatakan, tengah menjalani perbersihan karma masa lalu.

Jakarta…
Saya menerima beberapa pesan di handphone saya. Saat ini banyak teman tengah berjuang menghadapi hidup. Pandemi selama 2 tahun membuatnya lebih nyata. Beberapa teman mengalami gangguan kesehatan, relationship, juga kesulitan finansial. Sering rasa sesak mereka tidak ada yang menampung untuk berbagi, dan mesti dihadapi sendirian.

Saya melihat…
Begitu banyak penderitaan di dalam kehidupan kita. Ada yang mampu menghadapinya, ada yang tidak. Tiba-tiba batin saya menangis. Saya teringat dan lebih memahami mengapa Avalokiteshvara lebih memilih untuk menunda His enlightenment untuk menyelamatkan mahluk hidup di bumi mencapai pembebasan dari penderitaan dan proses kematian dan kelahiran (samsara). Juga para Nabi dan para Guru yang di utus ke dunia fana ini. Untuk mencerahkan dan mengurangi penderitaan umat manusia.

Saat hidup memaksamu…
Akan keluar kekuatan terbaikmu. Apapun lessons yang diberikan, akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dari diri kita sebelumnya. Mampu melihat keadaan dari 2 sisi, membuat kearifan kita muncul. Sehingga bisa melihat hidup dan kehidupan secara lebih proporsional dan always be grateful.

Gratitude unlocks the fullness of life. It turns what we have into enough, and more. It turns denial into acceptance, chaos to order, confusion to clarity. It can turn a meal into a feast, a house into a home, a stranger into a friend. Gratitude makes sense of our past, brings peace for today and creates a vision for tomorrow”.

May all beings be happy and free from sufferings n cause of sufferings

❤️ you all 

Quotes-by Zen Master Dogen n Melody Beatti
Coloratura-by Coldplay

6 comments
2 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

…aku bukanlah lilin kecil. Tapi obor yang indah. Yang bisa ditegakkan setiap saat. Dan aku ingin meyalakannya, seterang mungkin…sebelum menyerahkannya kepada generasi mendatang…

Di dalam kehidupan sehari-hari, siapapun itu, pasti kita tidak terlepas, dan pernah menghadapi serta berhubungan dengan orang-orang yang memiliki karakter sulit. Orang-orang yang memiliki jiwa kompleks dan sangat sulit untuk dibahagiakan. Setiap hari sibuk mencari mangsa dan berusaha menguras energi yang kita miliki. Bagi awam yang kurang berpengalaman dan terlatih, akan mudah untuk menjadi korban. Dan ikut terbawa arus drama kehidupan yang sangat melelahkan. Benar-benar melelahkan.

Di sini yang menjadi masalah utama adalah pencari perhatian. Kerasnya keinginan untuk diakui. Self identity. Fear. Mengapa orang sangat mudah terbawa emosi? Kemarahan adalah bentuk pertahanan dari ego dan perasaan tidak aman. Kalau ditelusuri, seseorang menjadi marah sebenarnya karena secara tidak sadar merasa tidak bahagia, kurangnya pemahaman terhadap diri sendiri dan tidak memiliki self-love. Pernah mengalami trauma di masa lalu yang emosinya belum selesai di proses dan memiliki luka batin yang dalam dan terprogram di alam bawah sadar. Dengan tidak memahami diri sendiri otomatis membuat kita tidak bisa memahami orang lain. Lupa menghargai kesempurnaan karunia Tuhan karena batin yang sibuk. Selalu merasa diri tidak lengkap. Mengharap orang lain yang melengkapinya. Dengan memakai standard, pengharapan, dan proyeksi dari program pemikirannya sendiri.

Berusaha membuat diri menjadi lengkap dengan mencari ke luar. Membuat semakin jauh dari esensi diri sejati. Hal itu semakin membuat kita tidak merasakan bahagia yang lebih permanen. Semestinya kita menyelam ke dalam, menyembuhkan dan memperbaiki diri dari akarnya, mengolah batin kita, sehingga pada akhirnya kehadiran kita bisa membantu menyembuhkan sesama.

Blue zones merupakan sedikit daerah di dunia yang penduduknya memiliki life longevity di bandingkan dengan daerah lain. Seperti Okinawa (Japan), Sardinia (Italy), Nicoya (Costa Rica), Icaria (Greece), and Loma Linda (California, USA). Non ilmiah research membuktikan bahwa hidup dengan ringan dan bahagia, serta sederhana, merupakan salah satu syarat untuk memiliki umur panjang. Selain faktor makanan, lingkungan dan genetik.

Tekun melatih diri membuat kita tidak lagi terpengaruh arus drama kehidupan yang tidak ada ujungnya. Ada sesuatu yang solid di dalam jiwa yang membuat kita tidak mudah tergoyahkan. Merasa komplit dengan diri sendiri dan bahagia akan menimbulkan compassion. Latihan terus menerus tanpa target pada akhirnya menimbulkan pencapaian. Semuanya merupakan proses akumulasi. Suatu saat, kita akan terharu, tiba-tiba bisa memahami kebenaran yang lebih sejati. Hidup adalah proses pembelajaran yang berkesinambungan. Dua hal penting yang kita butuhkan di dalam melatih diri adalah yi (intention) yang kuat dan chi (life force energy).

Salah satu pelatihan diri adalah dengan meditasi, melihat ke dalam diri, kita memberi jeda dan waktu kepada emosi untuk berproses dan menyembuhkan diri. Menjadi witness dari batin kita. Mempelajari seni berkomunikasi tanpa menyakiti (nonviolent communication), pengetahuan energi dan 5 elemen, terhubung dan harmonis dengan alam semesta. Ada saatnya kita mesti mundur sebelum bersiap maju kembali. Yang terlihat kalah belum tentu kalah. Ada waktunya mesti berlatih dan mempersiapkan diri untuk berjuang kembali. Ada yin ada yang, ada atas ada bawah, keras lembut, tinggi rendah. Inilah inti keharmonisan. Mengetahui rahasia alam semesta membuat kita lebih memahami diri sendiri dan orang lain. Dengan memahami bagaimana energi tercipta, pada akhirnya membuat kita melihat segala sesuatu di dunia ini dengan lebih datar. Lebih tanpa emosi. Tidak ada baik, tidak ada buruk. Tidak ada benar, tidak ada salah. Semua adalah pembelajaran hidup untuk membuat jiwa kita menjadi lebih kuat dan bertumbuh.

Saya bahagia mendengar pengakuan seorang kerabat dekat yang sembuh luka batinnya karena didengarkan. Semua memerlukan kesiapan diri. Memberi perhatian dan hadir saat kerabat menghadapi masa sulit sangat penting. Jarang yang memberi waktu untuk mendengarkan. Karena kita terlalu sibuk. Biasanya always about me, me, and me. What do I get? Sepertinya di dunia ini semua di nilai dengan material dan identity.

Di sisi lain…
Seorang kerabat lulus menghadapi ujian berat, efek dari pandemi. Setelah selama 6 bulan bergelut dengan ego dan pikirannya sendiri. Akhirnya kerabat bisa menerima kenyataan saat ini dengan meredam banyak keinginan dan merelakan sebuah villa untuk di jual. Kerabat lega beban berat terangkat dan merasa telah mengambil keputusan yang tepat.

Seorang kerabat lain tengah menghadapi ujian prahara rumah tangga. Membuatnya benar-benar terpukul secara mental dan fisik. Ini disebabkan karena kerabat belum cukup terlatih. Ada pelajaran yang mesti di ambil hikmahnya. Untuk bertumbuh perlu waktu. Ada secercah harapan, saat mulai mempertanyakan bahagia sejati serta mematahkan ilusi dan delusi. Andai lulus ujian, akan menjadikannya pribadi kuat dan kehadirannya bisa menyembuhkan sesama yang mengalami hal yang serupa. Secara alami kerabat akan memiliki pengetahuan dari pengalamannya itu. Semakin keras pelajarannya, kerabat akan semakin bersinar dan vibrasinya akan mampu menginspirasi yang lain. Pukulan keras di dalam relationship dan gangguan kesehatan, membuat kita melihat sangat jauh ke dalam, dan belajar lebih cepat ke arah spiritual. Bersikap lebih terbuka untuk segala kemungkinan dan mulai berubah.

Di negara Jepang ada di kenal istilah kintsugi yaitu seni merekatkan keramik yang pecah dengan benang emas atau resin bercampur emas. Filosofinya adalah keramik yang pecah atau retak bisa kembali indah. Setelah direkatkan dengan emas dan bertransformasi, ia terlihat semakin indah, bersinar, dan mempesona.

Meningkatnya kesadaran diri adalah kunci terlepas dari samsara. Bisa menerima hidup dan diri apa adanya, serta selaras dengan the Universe. Memahami lebih mendalam filosofi wabi-sabi…beauty in imperfections. Di kehidupan ini banyak yang memerlukan bantuan untuk didengarkan dan disembuhkan. By healing ourselves, we will heal others.

Apa yang dikatakan para Master, adalah kebenaran, “Hanya orang bahagia yang bisa membahagiakan orang lain. Hanya mahluk tercerahkan yang bisa mencerahkan mahluk yang lain.”

Terkenang puisi indah yang di kirim seorang sahabat…

Whether it opens or closes…
There is no ultimate goal
Just accept and let it go
Again and again

The path of golden shining light has already been here, ready for me to appear

When I realize that it was the footprint of my heart, then the flower opens infinitely and disappears without a trace…

May all beings be happy n free from sufferings n cause of sufferings

❤️ you all

Quotes-by George Bernard Shaw
Poetry-by Nanaka Abayomi

Secret Garden-Song from Secret Garden

 

4 comments
2 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail

“By closing your heart you are not really protecting yourself from anything, you are just cutting off your source of energy, and locking yourself inside.”

Seperti biasa, saya menulis saat ada sesuatu yang benar-benar menggerakkan batin saya. Terhubung dengan batin paling dalam yang membisikkan, ada sesuatu yang mesti saya bagikan buat sesama.

Satu tahun telah berlalu…
Banyak kejadian yang kembali mengingatkan saya, bahwa hidup ini anicca, tidak permanen. Membuat keinginan melatih diri, semakin mengental. Bagaimana cara terus memupuk diri agar terlepas dari samsara. Menjalani hidup dan kehidupan dengan bahagia yang lebih sejati. Iya…hidup hanya sekejap mata. Waktu kita yang terbatas di dunia ini jangan sampai tersia-sia.

Belajar dari proses perjalanan hidup yang saya lalui, ada hal yang saya perhatikan, betapa pengampunan sangatlah penting. Pengampunan adalah sesuatu yang sangat mendasar di dalam internal practices, walau ada banyak tantangan untuk melakukannya. Dan memang tidak mudah, karena ego selalu mencari jalan untuk mempertahankannya. Ego akan menang dan sangat girang kalau kita selalu berada di dalam cengkeramannya. Tetapi dengan melatih diri secara  konsisten dan fokus, perlahan, semua akan bisa kita atasi. Dengan mengampuni diri sendiri dan orang lain, kita bisa bangkit dan melanjutkan perjalanan hidup kita.

”Only you can take inner freedom away from yourself, or give it to yourself. Nobody else can.”

Di dalam mengarungi kehidupan…
Kita semua sering membawa beban masa lalu, ke saat ini yang bukan merupakan kenyataan. Menjalani hidup dengan memikirkan masa lalu yang telah berlalu dan memikirkan masa depan yang belum tentu terjadi. Di sini akan terjadi pemborosan energi. Segala sesuatu yang kita lakukan memerlukan energi. Alangkah baiknya, kalau energi yang sangat berharga, kita curahkan ke saat ini. Ke tujuan hidup yang lebih tinggi dan sejati. Memperbaiki character deffects, trauma yang kita bawa dari kehidupan terdahulu dan masa lalu serta self limiting belief yang melekat di dalam diri kita.

Tugas kita di dunia ini adalah menyapu sampah-sampah yang telah kita bawa semenjak dilahirkan. Bukannya dengan intens menambah sampah-sampah baru. Yang membuat permata dan sumber energi Ilahi bertambah tertutup dan sinarnya terhalangi oleh pekatnya sampah yang membungkus. Menyembuhkan trauma masa lalu dan memperbaiki character deffects, secara otomatis meningkatkan kapasitas diri kita.

Latihan internal sangatlah penting. Latihan yang dilakukan secara konsisten, akan membentuk pola. Semakin lama, pola akan semakin jelas. Dan lama-lama akan menjadi kebiasaan kita. Selanjutnya menjadi karakter dan bagian dari diri kita yang tidak bisa dipisahkan. Body inteligent akan mengikuti apa yang telah kita lakukan dengan konsisten. Dan ini akan menimbulkan Kesadaran baru.

Saat pikiran, tubuh, emosi, dan energi berada di dalam satu arah dengan intention yang konsisten, akan terjadi keselarasan yang memungkinkan transformasi dan manifestasi terjadi. Saat itu alam semesta akan berkonspirasi membuat hidup kita menjadi lebih mudah. Dan hidup kita menjadi lebih ringan dan beruntung. Banyak kesempatan baik menghampiri dan banyak dewa penolong yang akan membantu kita. Pesan bisa bersumber dari siapa, apa, dan dari mana saja. Kita mesti sensitif menerima pesan yang datang dan menghubungkan benang merah setiap kejadian. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Latih dan pastikan pesan yang di bawa oleh orang-orang atau benda-benda di sekeliling kita. Mungkin itu adalah sesuatu yang kita butuhkan, dan mengarahkan ke tujuan hidup kita yang sebenarnya.

”The spiritual journey is one of constant transformation.
In order to grow, you must give up the struggle to remain the same, and learn to embrace change at all times.”

Merupakan suatu kesempatan berharga dan langka berada di sekeliling Masters. Saya mendapat kesempatan mengamati dan mempelajari cara kerja dan berpikir mereka. Berhubungan dengan Masters lebih mempercepat progres dan proses pembelajaran kita. Lingkungan yang tepat membentuk kita dengan baik. Dengan melemahkan ego, kita akan lebih mudah menjalin relationship dan terhubung dengan Masters atau siapa saja di dunia ini. Saya selalu merasakan joy and happiness bersama mereka. Sebuah tingkatan di mana hidup dan karya tidak lagi ditujukan untuk diri sendiri, tetapi didedikasikan untuk sesuatu yang memberi dampak lebih besar, membantu dan melayani sesama. Hidup seorang Master bukan berarti terbebas dari persoalan. Yang membedakan adalah reaksi mereka dalam menyelesaikan setiap ujian kehidupan yang datang. Meminjam istilah seorang kerabat, mereka adalah manusia-manusia yang telah selesai dengan dirinya sendiri.

May all beings be happy n free from sufferings and cause of sufferings

❤️ you all

Spiritual quotes-by Michael Singer
Sundial dreams-by Kevin Kern

 

 

4 comments
1 FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappEmail